Ketua Organisasi Pemuda Cipayung Plus Dukung Presiden Tetapkan Sabam Sirait Jadi Pahlawan Nasional
Para Ketua Umum Cipayung Plus meminta Presiden Jokowi agar berkenan menetapkan Sabam Sirait menjadi Pahlawan Nasional pada Hari Pahlawan 10 November.
Dimaknai sebagai medan perjuangan, karena akan ada pergumulan gagasan dan kontestasi pemikiran untuk mencapai tujuan. Dan dimaknai untuk kebaikan bersama, karena muara dari politik adalah kemaslahatan masyarakat, bukan semata-mata syahwat pribadi atau golongan.
"Sabam adalah sosok yang 'komplit'. Sebagai aktivis, politisi, dan negarawan, beliau mewariskan sikap kritis, berani, dan berkiblat sepenuhnya pada kepentingan rakyat. Keberpihakannya pada kepentingan umum adalah sikap yang tanpa syarat, tanpa memandang latar belakang sosial, afiliasi politik, atau atribut apa pun," ujar Bamsoet saat menjadi pembicara utama Dialog Inspiratif bertajuk 'Aktivis, Politisi dan Negarawan Sejati : Sabam Sirait', secara daring di Jakarta, Sabtu (15/10/22) malam.
Ketua DPR RI ke-20 menjelaskan, Sabam memiliki sikap politik yang jelas, yaitu menjunjung tinggi norma sebagai dasar pijakan.
Di saat tertentu bisa saja bersikap kompromistis, tetapi tanpa mengorbankan prinsip dan integritasnya. Sabam juga dikenal sebagai pribadi yang dengan sepenuh hati mencurahkan segenap tenaga dan pemikirannya untuk kemajuan demokrasi di Indonesia.
"Bagi siapa pun yang mengenal Sabam, khususnya bagi saya pribadi, beliau adalah sahabat, guru, dan sekaligus teladan dalam kehidupan berpolitik, berbangsa dan bernegara. Saya menyadari bahwa meskipun sudah satu tahun berlalu, kepergian Sabam Sirait masih menyisakan rasa duka dan kehilangan bagi kita. Kehadiran kita dalam forum Diskusi pada hari ini tentunya bukan untuk meratapi kepergian almarhum, melainkan untuk menjaga dan menghidupkan kembali nilai-nilai yang telah beliau wariskan," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini menambahkan, kiprah dan pengabdian Sabam, baik sebagai aktivis dan pemikir yang idealis, maupun sebagai tokoh politisi yang disegani, telah mewarnai dan tercatat dalam sejarah panjang dinamika kehidupan politik di tanah air. Kontribusi dan sumbangan pemikiran Sabam telah terlembagakan pada berbagai institusi, baik di DPR, MPR, DPA, DPD RI.
"Perjalanan kehidupan politik Sabam yang demikian panjang dan penuh dinamika, tentunya telah menempa Sabam menjadi sosok politikus handal sebagaimana yang kita semua kenal. Namun pengalaman politiknya yang demikian kaya dan beragam, tidak lantas menjadikannya sosok yang angkuh dan arogan. Kepribadiannya tetap hangat dan penuh karisma. Perjuangannya dalam menyuarakan nilai-nilai demokrasi tetap dilakukan dengan pembawaan yang tenang dan penuh makna," pungkas Bamsoet.
Hal mengemuka dalam Dialog Interaktif bertajuk; "Aktivis, Politisi dan Negarawan Sejati; Sabam Sirait dalam Kenangan" melalui Webiner yang diselenggarakan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) pada Sabtu (15/10/2022).
Mereka yang mendukung antara lain, Raihan Ariatama (Ketua Umum PB HMI), M. Abdullah Syukri (Ketum Umum PB PMII), Abdul Musawir Yahya (Ketua Umum DPP IMM), Tri Natalia Urada (Ketua Presidium PP PMKRI), Wiryawan (Ketua Umum HIKMABUDHI), Zaky Ahmad Rivai (Ketua Umum PP KAMMI), Muhammad Asrul (Ketua Umum LMND), Ilham Nur Hidayatullah (Ketua Umum HIMA PERSIS), I Putu Yoga Saputra (Ketua Presidium KMHDI) dan Wiryawan (Ketua Umum HIKMABUDHI).
Menurut Raihan Ariatama bahwa Sabam Sirait dekat aktivis pergerakan pemuda. Capaian tertinggi aktivis itu adalah DPR RI.
Dia telah membuktikan dan mencapai itu semua sehingga menjadi negarawan.
“Menjadi negarawan itu tidak mudah, sebab negarawan harus mewariskan banyak hal kepada bangsa dan negaranya,” ungkap Ketua Umum PB HMI ini.
Tentu mengenalnya dari literatur dan senior, capaian yang diraihnya.
Sabam Sirait seorang aktivis yang tidak meninggalkan idealisme. Misalnya interupsi itu sering yang digunakan mahasiswa hal biasa, tetapi menjadi luar biasa karena dilakukan di zaman represif Orde Baru.
“Itu sebuah idelisme yang patut kita contoh. Politik Suci berjuang dengan hati, nilai dan tujuan,” paparnya.
Kedua, Sabam Sirait hadir dalam sosok multikultur. Popularitas digunakan beliau menjaga bangsa dan kerukunanan, itu jelas ditandai mendukung Palestina.
Raihan mengatakan, bahwa Sabam telah mengajarkan, menjadi aktivis tidak cukup gagasan, harus juga dengan kebranian menyampaikan pendapat dalam kebenaran.
Karena itu, Sabam Sirait layak menjadi Pahlawan Nasional.
Senada dengan itu, M. Abdullah Syukri yang juga Ketum Umum PB PMII menyampaikan baginya sosok Sabam Sirait role mode yang luar biasa, membangun untuk lintas zaman.
“Tidak berselang lama, dua kali saya diundang menyampaikan pendapat ini sangat terhormat. Kemarin waktu di Diskusi Pena’98, disampaikan Sabam Sirait satu-satunya yang 24 jam bisa mengangkat telpon anak muda jaman itu,” jelasnya.
Adian Napitupulu ketika turun ke lapangan dikejar aparat menyaksikan pukul 02.00 WIB menelepon dan diangkat olehnya. Jadi jelas pengayoman yang diberikan.
Bagi banyak orang Politik kotor tapi dia bilang politik itu suci, mari pelajari dan teladani.
Nilai berikutnya, menjaga persatuan dan kebhinnekaan melalui jalur politik. Keberagaman itu dengan mengikat benang merah, selama perjalanan hidup dan politiknya, tidak memandang agama dan ras. Spirit ini dipelihara aktivis.
Sekarang memandang aktivis sebelah mata, kita lahir dari jalan. Sabam Sirait teladan bagi seluruh aktivis tanpa kecuali.
Tidak jauh berbeda, Ketua Presidium PP PMKRI, Tri Natalia Urada mengaku mengenal sosok Sabam Sirait dari cerita yang dilontarkan senior, juga tulisan dan beliau seorang luar biasa.
Lewat buku itu ada nilai dan semangat, spritualitas, intelektual dan kecintaan yang besar untuk Indonesia. Ini harus kita lanjutkan.
“Bagaimana kiprah, perjuangan semasa hidupnya. Mulai dari aktivis, perjungan di DPR dll. Dia sangat pantas mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Teman-teman GMKI harus bisa mengikuti jejaknya. Dia menyuarakan keberagaman yang harus kita jaga bersama,” tegasnya.
Hal sama juga disampaikan Abdul Musawir Yahya (Ketua Umum DPP IMM). Baginya kebanggaan dan penyesalan tidak berinteraksi langsung. Kiprahnya semua dalam aktivis, politik dan negarawan terbukti.
“Ada banyak aktivis beralih politisi, tetapi berhenti jadi aktivis. Mementingkan kepentingan pribadi, jangka pendek. Berbeda sekali dengan Sabam Sirait yang memiliki nilai ditamba sosok negarawan. Dia punya pandangan arif ke depan dan selalu menyejukkan,” bebernya.
Sementara Zaky Ahmad Rivai (Ketua Umum PP KAMMI) menyatakan menghormati dan apresiasi prestasi kerjanya di parlemen.
"Guru saya Dr Hidayat Nur Wahid dekat dengan Bang Sabam. Beliau mengatakan kepada saya, sangat kagum dengan Bapak Sabam Sirait yang ikut turun ke jalan dalam aksi dukungan untuk Palestina,” ujarnya.
Datang sendiri tanpa dijemput, dengan lantang berorasi yang disambut massa. Dia hadir ditengah-tengah orang-orang berseberangan dengan dia.
“Kita berharap akan muncul Sabam-Sabam baru, aktivis yang selalu di jalan benar,” kata Zaky.
Ketua Umum LMND Muhammad Asrul mengungkapkan bahwa gagasan Sabam Sirait diteladani senior di SMID maupun PRD.
Asrul mengungkapkan lanutan sejak dari kuda tuli.
Bicara soal demokrasi, kata Asrul, prinsip sosial masyarakat.
Asrul menilai pemerintah harus menjadikan Pahlawan Nasional sebab sepanjang perjalanan politik, aktivis, dan negarawan selalu mengayomi. Politik bukan soal gagasan, hal yang kuantitif tetapi kualitas.
“Prinsip, gagasan dan kepribadian yang diteladankan, apinya diteruskan. Dia komplit sebagai orang politisi. Perdebatan ke depan, yang substantif. Politik sekarang dimonopoli segelintir orang, Pak Sabam pasti tidak akan setuju. Track record jelas dalam politik nasional, dedikasinya untuk bangsa dan untuk semua kelompok,” katanya.
Dirinya juga menyinggung bahwa tokoh GMKI banyak juga jadi idola selain Sabam Sirait juga Johannes Leimena.
Bagi Ilham Nur Hidayatullah (Ketua Umum HIMA PERSIS), Sabam Sirait adalan seorang pengayom untuk keberagaman untuk semua bangsa, tidak ada kepentingan sendiri.
Sumbangsih dan pikirannya, kontribusi untuk bangsa ini.
“Pak Sabam mengejawantahkan filosopi Pancasila dalam bernegara. Kita hidup untuk tujuan, filosopi, value. Beliau sudah melakukan yang terbaik buat republik. Dia selalu bicara lintas agama dan suku. Ia menerjemahkan bagaimana ideologi Pancasila amalan warga negara,” tandasnya.
Melihat jejak rekam seorang Sabam Sirait patut diabadikan sebagai pahlawan nasional. Terhadap apa yang sudah diberikan ke republik ini. Kecintaan dan ketulusan ini dihadirkan kepada bangsa.
“Di Islam ada amalan yang tidak terputus. Bangsa ini memberikan kemulian untuk dia, " imbuhnya.
Menurut Ketua Presidium KMHDI I Putu Yoga Saputra, salah satu yang dikagumi dari Sabam Sirait adalah pandangannya tentang teori sosial yang tidak perlu rumit. Baginya tinggal turun saja ke gubuk dan rakyat kecil.
“Saya tergugah sekali, pesan beliau sangat kena bagi aktivis pergerakan. Berbeda hari substansi, hari ini tidak butuh narasi tapi aksi. Aksi untuk menyelesaikan persoalan sosial masyarakat. Pandangan ini banyak dipakai tokoh-tokoh politik sekarang. Sudah menjadi pedoman anak muda dalam berpolitik,” ungkapnya menegaskan dukungan Sabam Sirait menjadi Pahlawan Nasional tahun 2022.
Pernyataan lebih tegas disampaikan Ketua Umum HIKMABUDHI Wiryawan mengatakan mahasiswa Budhis Indonesia juga menyuarakan yang sama.
“Kami harapkan November ini Presiden Jokowi terketuk hatinya menjadi Sabam Sirait Pahlawan nasional. Beliau sangat layak mendapatkannya,” tegasnya.
Tentu bagi kelompok Cipayung Plus, banyak contoh dan warisan beliau yang harus ditiru dan diteladani seperti apsek gerakan dan sosial.
Sementara Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menambahkan Sabam Sirait adalah 'imam' dalam dunia politik. Pandangan, sikap, dan perilaku Sabam yang senantiasa mengedepankan keberadaban dalam berpolitik, adalah sebuah legasi politik yang harus terus menerus diwariskan kepada generasi penerus.
Bagi Sabam, politik adalah 'medan perjuangan' untuk mewujudkan 'kebaikan bersama'.
Dimaknai sebagai medan perjuangan, karena akan ada pergumulan gagasan dan kontestasi pemikiran untuk mencapai tujuan. Dan dimaknai untuk kebaikan bersama, karena muara dari politik adalah kemaslahatan masyarakat, bukan semata-mata syahwat pribadi atau golongan.
"Sabam adalah sosok yang 'komplit'. Sebagai aktivis, politisi, dan negarawan, beliau mewariskan sikap kritis, berani, dan berkiblat sepenuhnya pada kepentingan rakyat. Keberpihakannya pada kepentingan umum adalah sikap yang tanpa syarat, tanpa memandang latar belakang sosial, afiliasi politik, atau atribut apa pun," ujar Bamsoet saat menjadi pembicara utama Dialog Inspiratif bertajuk 'Aktivis, Politisi dan Negarawan Sejati : Sabam Sirait', secara daring di Jakarta, Sabtu (15/10/22) malam.
Ketua DPR RI ke-20 menjelaskan, Sabam memiliki sikap politik yang jelas, yaitu menjunjung tinggi norma sebagai dasar pijakan.
Di saat tertentu bisa saja bersikap kompromistis, tetapi tanpa mengorbankan prinsip dan integritasnya. Sabam juga dikenal sebagai pribadi yang dengan sepenuh hati mencurahkan segenap tenaga dan pemikirannya untuk kemajuan demokrasi di Indonesia.
"Bagi siapa pun yang mengenal Sabam, khususnya bagi saya pribadi, beliau adalah sahabat, guru, dan sekaligus teladan dalam kehidupan berpolitik, berbangsa dan bernegara. Saya menyadari bahwa meskipun sudah satu tahun berlalu, kepergian Sabam Sirait masih menyisakan rasa duka dan kehilangan bagi kita. Kehadiran kita dalam forum Diskusi pada hari ini tentunya bukan untuk meratapi kepergian almarhum, melainkan untuk menjaga dan menghidupkan kembali nilai-nilai yang telah beliau wariskan," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini menambahkan, kiprah dan pengabdian Sabam, baik sebagai aktivis dan pemikir yang idealis, maupun sebagai tokoh politisi yang disegani, telah mewarnai dan tercatat dalam sejarah panjang dinamika kehidupan politik di tanah air. Kontribusi dan sumbangan pemikiran Sabam telah terlembagakan pada berbagai institusi, baik di DPR, MPR, DPA, DPD RI.
"Perjalanan kehidupan politik Sabam yang demikian panjang dan penuh dinamika, tentunya telah menempa Sabam menjadi sosok politikus handal sebagaimana yang kita semua kenal. Namun pengalaman politiknya yang demikian kaya dan beragam, tidak lantas menjadikannya sosok yang angkuh dan arogan. Kepribadiannya tetap hangat dan penuh karisma. Perjuangannya dalam menyuarakan nilai-nilai demokrasi tetap dilakukan dengan pembawaan yang tenang dan penuh makna," pungkas Bamsoet.