Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Brigadir J Mengerang Kesakitan Ditembak Bharada E 4 Kali, Lalu Ditembak Ferdy Sambo Sampai Tewas
Terungkap Ferdy Sambo tembak Brigadir J ketika korban dalam keadaan kesakitan akibat ditembak Bharada E.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Ferdy Sambo sempat singgah di ruang tahanan sebelum memasuki ruang sidang utama PN Jakarta Selatan.
Ia berada di ruang tahanan selama sekitar 40 menit.
"(Ruang tahanan) disterilkan, tapi disediakan makanan di dalam," kata seorang aparat keamanan yang berjaga di ruang tahanan.

Di ruang tahanan itu juga ada tiga terdakwa yakni Putri Candrawathi, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Maruf.
Namun, baru Ferdy Sambo yang sudah memasuki ruang sidang.
Sedangkan tiga terdakwa lainnya masih berada di ruang tahanan.
Ferdy Sambo terlihat percaya diri ketika keluar dari ruang tahanan untuk menuju ruang sidang utama.
Mengenakan kemeja batik berwarna cokelat, Ferdy Sambo terlihat membawa buku tebal dengan sampul berwarna merah.
Dengan tangan diborgol, Ferdy Sambo mendapat pengawalan ketat dari anggota Brimob dan Jaksa.
Ferdy Sambo sempat diacungi senjata oleh ajudannya
Ferdy Sambo yang saat itu masih menjabat Kadiv Propam Polri berpangkat Inspektur Jenderal, ternyata sempat ditodong pistol ajudannya sendiri seusai membunuh Brigadir J.
Baca juga: Berkali-Kali Mainkan Jari Tangan, Gelagat Ferdy Sambo Jalani Sidang Perdana jadi Sorotan
Ajudan itu diketahui bernama Adzan Romer.
Insiden itu bermula saat Ferdy Sambo telah selesai mengeksekusi Brigadir J di Rumah Dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Usai kejadian itu, Sambo keluar dari rumah melalui pintu dapur menuju garasi.

Saat itulah, Ferdy Sambo tak sengaja berpapasan dengan Adzan Romer.