Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Ayah Brigadir J Ceritakan Tak Sopannya Brigjen Hendra Kurniawan Bawa Geromobolan Polisi ke Rumahnya
Namun, cara gerombolan Brigjen Hendra Kurniawan mendatangi rumah orang yang sedang berduka adalah tanpa tata krama dan masih memakai sepatu.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Acos Abdul Qodir
Namun, menurut Samuel dan keluarga ada kejanggalan dalam kronologis yang disampaikan.
Apalagi saat dirinya bertanya apakah Bharada E kena tembakan atau tidak. Polisi menjawab, Bharada E tidak kena tembakan.
"Jadi jarak tembak 5-7 Meter. Kalau 5-7 Meter, saya rasa tidak mungkin tak ada yang kena. Jadi dalam hal ini, sesudah (Yoshua) menembak, menembak langsung si Bharada E, dan semuanya kena. Saya tanya 'masa anak saya nembak gak kena satupun'," tuturnya.
Menurutnya, menjadi hal yang sangat janggal apabila Bharada E tidak terkena tembakan sedikitpun apabila terjadi tembak-menembak.
Padahal, keduanya berada dalam jarak yang tidak jauh. Hanya sekitar 5-7 meter.
"Terus Kasat ini katanya Almarhum nembak dengan keadaan panik," kata Samuel.
Tak percaya begitu saja, Samuel beserta Rosti pun meminta pembuktian atas peristiwa tersebut.
Apalagi, peristiwa ini terjadi di rumah seorang Jenderal. Menurut Samuel, tidak mungkin rumah seorang Jenderal tidak dilengkapi dengan CCTV.
Baca juga: Adik Brigadir J Ungkap Awal Kenal Putri Candrawathi, Sering Dikirimi Pesan Selamat Hari Minggu
Hal ini pun sempat memancing emosi Rosti Simanjuntak, yang merupakan Ibunda Brigadir J.
Diceritakan, Rosti sempat marah-marah kepada Brigjen Hendra dan juga rombongannya karena tidak bisa memberi pembuktian yang akurat.
"Saya bilang 'kan ini rumah dinas Pak, rumah jenderal. Setahu saya, rumah jenderal pengamanannya itu, termaksud CCTV sangat lengkap, masa tidak ada. Coba aja periksa Pak," kata Samuel.
"Itu diperiksa CCTV yang mengarah ke kamar utama, pasti kita tahu semua perlakuan yang sebenernya, gak usah kita berdebat,"
"Yang di samping Pak Hendra bilang, memang di sana tidak ada CCTV,"
"Istri saya sepontan menjawab dengan keadaan marah 'hei kamu bilang di situ gak ada CCTV. Ini lingkungan sekolahan, dari pintu gerbang sana pun ada CCTV. Ayo ke kantor, kita lihat di kantor, nampak nanti disana jam brapa, berapa orang yang datang di sini. Masa di sana gaada CCTV yang rumah jenderal', setelah itu Kombes itu gak nyaman, lalu pamit," ungkapnya.