Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Ayah Brigadir J Ceritakan Tak Sopannya Brigjen Hendra Kurniawan Bawa Geromobolan Polisi ke Rumahnya
Namun, cara gerombolan Brigjen Hendra Kurniawan mendatangi rumah orang yang sedang berduka adalah tanpa tata krama dan masih memakai sepatu.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR MINGGU - Ayahanda Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, Samuel Hutabarat, menceritakan detik-detik Brigjen Hendra Kurniawan mendatangi rumahnya di kompleks perumahan guru SD di Sungaibahar, Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi pada Senin malam, 11 Juli 2022.
Saat seusai pemakaman Brigadir J, Brigjen Hendra Kunriawan selaku Kepala Biro Pengamanan Internal (Karo Paminal) Divisi Propam Polri sekaligus bawahan langsung Ferdy Sambo, datang dengan menyertakan sejumlah polisi menyampaikan kronologi kematian Brigadir J.
Namun, cara gerombolan Brigjen Hendra Kurniawan mendatangi rumah orang yang sedang berduka adalah tanpa tata krama dan masih memakai sepatu.
"Jadi, rumah dinas ini dua pintu. Dua-duanya kami pakai. Sebelah kanan anak-anak, keponakan, dan adik ipar saya, sebelah kiri saya sedang istirahat duduk. Tiba-tiba ada segerombolan polisi (datang)," kata Samuel di ruang sidang, Rabu (2/11/2022).
"Ada yang pakaian dinas dan sipil, masuk menerobos ke ruang sebelah, tempat adik ipar saya istirahat," sambungnya.
Samuel bercerita, rumah dinas yang ditempati oleh keluarganya terdiri dari dua bagian.
Pada malam itu, sisi kanan rumah ditempati adik ipar Samuel dan juga keponakannya yang sedang istirahat seusai pemakaman Brigadir J.
Baca juga: Ibunda Brigadir J Sebut Ferdy Sambo Tak Punya Hati Nurani: Sudah Puas Kalian dengan Kematian Anakku?
Sementara, dirinya beristirahat di sisi kiri rumah.
Namun, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari ruang sebelah.
Ternyata, ada segerombolan polisi datang dan masuk secara tiba-tiba.
Samuel mengaku, sempat mendengar suara perintah untuk segera menutup pintu rumah dan larangan mengambil video dan mengunggah dari telepon genggam.
"Ada saya mendengar suruh tutup gorden, tutup pintu, sambil bilang 'Ini siapa semua? Tak boleh posting begini, enggak boleh pakai HP, saya langsung datangi," kata Samuel.
"Sedangkan saya dengar, adik saya Roslin bilang, ini siapa? Masuk rumah orang begini, tak ada tata krama'," kata Samuel bercerita.
"Kalau dia muslim, Assalamualaikum, kalau kristen Shalom, pakai tata krama ke rumah orang," sambungnya.
