Warga Korban Gusuran JIS Geruduk Kampung Susun Bayam yang Diresmikan Anies, Tagih Janji Manis

Dan Anies pun menyempatkan meresmikan Kampung Susun Bayam pada pengujung masa jabatannya, 12 Oktober 2022.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Acos Abdul Qodir
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Puluhan warga korban penggusuran proyek Jakarta International Stadium (JIS) menggeruduk hunian Kampung Susun Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (21/11/2022) pagi. Warga menagih kejelasan penempatan hunian rusun sewa yang relah diresmikan Gubernur Anies Baswedan itu kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengembang.  

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Puluhan warga korban penggusuran proyek Jakarta International Stadium (JIS) menggeruduk hunian Kampung Susun Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (21/11/2022) pagi. 

Mereka menagih kejelasan dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengembang yang menjanjikan warga bekas penghuni permukiman Kampung Bayam ini bisa menempati hunian di Kampung Susun Bayam

Diketahui, hunian rusun dengan sistem sewa tersebut dibangun sebagai kompensasi atas penggusuran tempat tinggal warga yang terkena imbas pembangunan JIS semasa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dan Anies pun menyempatkan meresmikan Kampung Susun Bayam pada pengujung masa jabatannya, 12 Oktober 2022.

Dalam aksi unjuk rasa di depan gerbang Kampung Susun Bayam pagi ini, para warga membawa poster berisi protes. 

Baca juga: Warga Penghuni Kampung Susun Bayam Bakal Ditarik Biaya Sewa, Jakpro: Skemanya Masih Dibicarakan

Massa yang didominasi ibu-ibu bertahan di depan gerbang besi Kampung Susun Bayam.

Sebagian memegangi besi-besi gerbang sambil menghadapkan pandangan ke arah bangunan megah Kampung Susun Bayam yang berdiri kokoh di sebelah JIS

Mereka lantas berteriak. 

"Di mana kejelasannya? Mana janjinya kami bisa tempati hunian?," teriak massa. 

Suasana Kampung Susun Bayam yang terletak di dekat Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Rabu (12/10/2022).(KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL)
Suasana Kampung Susun Bayam yang terletak di dekat Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Rabu (12/10/2022).(KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL) (Kompas.com/Muhammad Naufal)

Seorang warga bekas gusuran Kampung Bayam, Ribka (53) mengatakan aksi unjuk rasa dilakukan untuk menagih janji Jakpro terkait pemberian hunian Kampung Susun Bayam

Menurut Ribka, warga dijanjikan sudah bisa menempati Kampung Susun Bayam per 20 November 2022 kemarin. 

Nyatanya, belum ada kejelasan hingga hari ini. 

"Janji-janjinya mana? Kita udah tanda tangan di atas materai, SK udah, katanya tanggal 20 November kemarin udah ada, sekarang tinggal terima kunci, mana janjinya? Nggak ada!," keluh Ribka di lokasi. 

Warga hingga kini tidak mengetahui kenapa mereka belum bisa menempati unit hunian Kampung Susun Bayam

Malahan, ungkap Ribka, PT Jakpro mengundur lagi jadwal warga untuk bisa menempati hunian hingga tahun 2023 mendatang. 

"Kita nggak tau kenapa belum bisa, malah sampe tanggal 1 Maret 2023 tahun depan diundur lagi," ucap Ribka. 

"Mau sampe kapan kita mau ngontrak? Kemaren saya kena gusuran, gerobak saya hilang. Kita nungguin janji-janji mereka aja. Yang menjanjikan Jakpro," sambungnya. 

Baca juga: Meski Anggaran Disunat Banyak, DKI Pertahankan Program Jalur Sepeda Warisan Anies Baswedan

Diberitakan sebelumnya, Kampung Susun Bayam diresmikan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada, Rabu (12/10/2022) silam. 

Kampung Susun Bayam dibangun di atas lahan seluas 17.354 meter persegi dalam waktu 4 bulan 20 hari, tepatnya sejak 7 Mei hingga 27 September 2022.

Rusunawa empat lantai ini setiap unitnya dibangun dengan konsep mezanin alias hunian bertumbuh. 

Dengan konsep itu, pada satu lantai bangunan terdapat dua lantai yang fungsional dan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing keluarga yang menempati unit tersebut. 

Saat peresmian, Anies menjelaskan keberadaan Kampung Susun Bayam merupakan lanjutan dari pembangunan JIS yang memprioritaskan kesetaraan.

Ia menuturkan, pembangunan JIS sejak awal tidak ada niat untuk meninggalkan luka bagi permukiman Kampung Bayam.

Kampung Bayam adalah permukiman yang dulunya bersebelahan dengan JIS, dominan terdiri dari bangunan semi permanen yang berdiri di sepanjang rel kereta wilayah RW 08 Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Ketika kita berencana melakukan pembangunan stadion bertaraf internasional, tidak boleh menyisakan luka di kampung yang bersebelahan," kata Anies di Kampung Susun Bayam, Rabu (12/10/2022).

Anies menuturkan, pembangunan JIS dikerjakan dengan menghormati hak asasi warga Kampung Bayam.

Ia membantah ada penggusuran permukiman Kampung Bayam saat proses pembangunan JIS.

"Semasa pembangunan itu banyak sekali yang mempertanyakan, bahkan menjadi berita-berita bahwa terjadi penggusuran, terjadi ketidakpastian," kata Anies.
 
"Pada masa itu kami memilih untuk diam, kami memilih untuk tidak menjawab, karena kami nanti akan menjawabnya dengan kenyataan," tuturnya.

Baca juga: PWNU DKI Protes Anies Usul Dana Hibah 2023 Cuma Rp 4 M, Heru Budi Janji Kaji Ulang

Anies bilang, yang terjadi sebenarnya bukan penggusuran melainkan bagian dari proses pembangunan JIS hingga berlanjut ke Kampung Susun Bayam.

"Karena kita harus mengikuti semua ketentuan, bahkan pembangunan ini pun tidak bisa dikerjakan bersamaan," kata Anies.

"Kenapa tidak bisa bersamaan? Karena alat-alat berat di sini harus keluar dulu, baru bangunan rumah susun ini bisa dikerjakan, karena ini dulu dipakai untuk menempatkan alat-alat berat, jadi proses pembangunannya baru bisa dimulai ketika Jakarta International Stadium itu tuntas," tuturnya. 

Catatan Pembongkaran Kampung Bayam

Potret terbaru Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama sejumlah musisi di Jakarta International Stadium (JIS).
Potret terbaru Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama sejumlah musisi di Jakarta International Stadium (JIS). (Instagram Anies Baswedan)

Berdasarkan catatan TribunJakarta.com, nyatanya Kampung Bayam sendiri dibongkar pada Selasa, 24 Agustus 2021 lalu oleh Satpol PP DKI Jakarta.

Kala itu, pembongkaran kafe remang-remang dan hunian warga Kampung Bayam yang tak jauh dari lokasi JIS melibatkan 400 petugas.

Tanpa menggunakan alat berat, petugas gabungan membongkar secara manual bangunan-bangunan liar tersebut.

Berdasarkan pantauan di lokasi kala itu, petugas menghantam setiap bangunan liar menggunakan godam.

Dibantu petugas PPSU setempat, petugas juga mengikatkan tambang besar ke beberapa bangunan untuk merobohkannya.

Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin mengatakan, sedikitnya ada 29 bangunan liar yang dibongkar.

"Hari ini kita tertibkan dan bongkar lebih kurang 29 bangunan khususnya yang digunakan untuk kafe liar tadi dan kafe liar ini yang ada aktivitas asusila," kata Arifin di lokasi, Selasa (24/8/2022).

Arifin menjelaskan, kegiatan pembongkaran ini berlandaskan Perda 8 Tahun 2007 tentang ketertiban umum.

Kafe-kafe tersebut dinyatakan ilegal dan kerap kali menggelar aktivitas prostitusi.

"Bangunan-bangunan ini tidak ada izin, bangunan bangunan ini digunakan untuk kafe-kafe dimana kafe-kafe itu terindikasi kegiatan asusila," jelas Arifin.

Baca juga: Daftar UMP 2023 di 34 Provinsi Apabila Naik 10 %, DKI Jakarta Tertinggi

Arifin memastikan, sebelum dilakukan pembongkaran, petugas lebih dulu melaksanakan sosialisasi hingga berujung penyegelan pada Juni 2021 lalu.

Kendati demikian, lanjut Arifin, masih ada saja pemilik kafe yang belum membongkar sendiri bangunannya.

Petugas pun mengambil tindakan membongkar bangunan-bangunan liar itu.

"Ada beberapa yang kooperatif bongkar sendiri, yang belum bongkar kita bongkar sekarang. Yang kita bongkar yang kegiatannya untuk kafe," tutup Arifin.

 

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved