Melongok Halte Transjakarta Tosari, Kapal Pesiar Mewah di Jantung Kota Jakarta

Bak kapal pesiar mewah yang berlabuh di jantung kota Jakarta, bentuk ikonik dari Halte Tosari ini sudah semakin terlihat.

Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Acos Abdul Qodir
TribunJakarta.com/Pebby Ade Liana
Penampakan Halte Transjakarta Tosari di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, yang kini hampir rampung direvitalisasi, pada Senin (28/11/2022). Tampak halte tersebut mengangkat konsep ikonik seperti sebuah kapal pesiar mewah.  

Sebelumnya, revitalisasi Halte Tosari yang dilakukan bersamaan Halte Bundaran HI semasa kepimpinanan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sempat menuai kritikan.

Sejarawan JJ Rizal sempat mendesak Anies, agar berhenti melanjutkan revitalisasi tersebut.

Hal ini, diungkapkan JJ Rizal, melalui akun Twitter pribadinya.

Baca juga: Program Warisan Anies Baswedan Tak Dihapus, Heru Budi: Tahun Depan Dibangun Lagi, Tapi Sedikit

Dimana JJ Rizal menyebut, revitalisasi halte Transjakarta Tosari-Bundaran Hotel Indonesia (HI) merusak karena menutupi pandangan ke arah Patung Selamat Datang yang berstatus objek diduga cagar budaya (ODCB).

"Pak gubernur @aniesbaswedan mohon stop pembangunan halte @PT_Transjakarta tosari-bundaran hi yg merusak pandangan ke patung selamat datang en henk ngantung fontein warisan presiden sukarno dgn gubernur henk ngantung sbg poros penanda perubahan ibukota kolonial ke ibukota nasional," cuitnya dikutip dari Twitter @JJrizal, Jumat (30/9/2022).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pesan kesetaraan saat meresmikan Halte Transjakarta Bundaran HI, Jakarta Pusat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pesan kesetaraan saat meresmikan Halte Transjakarta Bundaran HI, Jakarta Pusat. (Pebby Ade Liana/TribunJakarta.com)

Menurutnya, Patung Selamat Datang Heng Ngantung turut menjadi simbol keramahan bangsa, semangat bersahabat melaksanakan ketertiban dunia berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial.

"Hotel Indonesia bukan hanya simbol awal pariwisata modern indonesia pasca kolonial, tapi arsitektur karya abel sorensen, arsitek markas besar PBB di New York bersama presiden sukarno dgn para maestro lukis en sastra indonesia yg oleh sukarno disebut "pembuka wajah muka indonesia", lanjutnya.

"Sekali lagi mohon pak gubernur @aniesbaswedan stop pembangunan halte @PT_Transjakarta yang arogan di kawasan cagar budaya penanda sejarah perubahan kota kolonial jadi kota nasional warisan Sukarno, jangan biarkan halte-halte itu jadi noda di buku sejarah masa pemerintahan bapak yang kaya prestasi," ungkapnya.

"Semoga @PT_Transjakarta menemukan model arsitektural yg lebih pantas en menguatkan vista sejarah yg berharga, kaya nilai serta perlu," kata JJ Rizal.

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved