Viral di Media Sosial
Tatang Calon Ketua LPM di Depok Dikhianati Pemilih, Sudah Sebar Amplop Rp1 Juta Malah Gagal Terpilih
Calon Ketua LPM Kelurahan Bedahan, Depok, Tatang Johari, merasa dikhianati usai dirinya gagal terpilih padahal sudah menyebar amplop berisi uang.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Wahyu Septiana
Tatang mengatakan, dari 22 penerima amlop ini, hanya dua orang yang benar-benar memilihnya.
Terkini, Tatang mengatakan tersisa empat penerima yang belum mengembalikan amplop pemberiannya tersebut.
"Tinggal empat (amplop yang belum dikembalikan) sisanya," beber Tatang.
Baca juga: Gagal Terpilih, Calon Ketua LPM di Depok Ngaku Sudah Sebar Amplop Isi Rp 1 Juta: Cuma Dapat 2 Suara
Kendati sudah ada beberapa penerima amplop yang mengembalikan, namun Tatang belum puas musabab dikembalikan oleh perwakilan.
"Bicara uang dikembalikan bukan dari beliau (penerima amplop) tapi dari perwakilan. Niat baik itu tidak ada, gimana itu tokoh masyarakat etikanya, RW juga," pungkasnya.
Cuma dapat 2 suara
Calon Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Bedahan, Tatang Johari, belakangan ini menjadi viral usai dirinya gagal dalam pemilihan.
Dari informasi yang beredar, dirinya hanya mendapat dua suara dan kalah telak dari saingannya.
Pasca kegagalannya tersebut, beredar video Tatang yang marah dan membongkar bahwa dirinya sudah memberikan sejumlah uang kepada Ketua RW sebelum pemilihan Ketua LPM berlangsung.
"Pak RW 16 pak Faisal sudah mulangin amplop saya, intinya saya mesti ketegasan harus hari ini. Intinya saya tidak suka orang-orang munafik. Untuk RW lain tolong serahkan amplop itu, kalau tidak akan saya paranin (sambangi) satu persatu rumahnya," ujar Tatang dalam video yang beredar.
"Tolong diingatkan saya mencalonkan LPM nomor dua, saya sudah menyebar amplop ke beberapa RW tapi suara saya cuma dua biji ," timpalnya
Baca juga: Ribuan Pohon di Depok Dipasangi Barcode Berisi Informasi dan Edukasi, DLHK Sebut untuk Pendataan
Bahkan, ia mengungkapkan setiap amlop yang ia sebar tersebut berisi uang tunai Rp 1 juta.
"Ahirnya saya kencengin saya kasih syok terapi, tapi itikad baik tidak ada minta maaf termasuk RW 15, 14, 04, 02, 09, 06, 05.
Beliau menerima ampolop saya, satu amplop sejuta, tapi itikad baik tidak ada," tuturnya.
Lebih lanjut, ia berujar bahwa akan mengekspos hal ini, musabab telah menyangkut harga dirinya.
"Barusan ada juga kader yang ke rumah saya tapi mukanya jutek ditekuk, termasuk tokoh-tokoh agama. Saya hanya ingin menempuh jalur hukum dan saya akan ekspos karena bicara harga diri saya," beber Tatang.

Sementara itu, dikonfirmasi lewat pesan singkat, Tatang mengatakan dirinya bersedia ditemui dan memberikan keterangan pada awak media pada Kamis (1/12/2022) mendatang.
"Advokat saya sudah siap besok jam 10.00 WIB untuk mendampingi saya," ujar Tatang lewat pesan singkat saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (30/11/2022).
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News