Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Kuat Maruf Kembali Buat Seisi Ruang Sidang Tertawa, Terkuak Bareng Putri Naik Lift di Rumah Saguling

Lagi-lagi tanggapan Kuat Maruf di persidangan hari ini, Selasa (20/12/2022) buat seisi ruang sidang tertawa.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
YouTube Kompas TV
Lagi-lagi tanggapan Kuat Maruf di persidangan hari ini, Selasa (20/12/2022) buat seisi ruang sidang tertawa. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Terdakwa pembunuhan Brigadir J, Kuat Maruf kembali membuat seisi ruang sidang tertawa setelah memberikan tanggapan ahli di sidang hari ini, Selasa (20/12/2022).

Setelah sebelumnya, Kuat Maruf sempat membuat seisi ruang sidang tertawa saat menanggapi keterangan ahli poligraf Aji Fibriyanto pada sidang, Rabu (14/12/2022).

Saksi ahli dari Digital Forensik Mabes Polri Heri Priyanto hadir untuk memberikan kesaksian pada hari ini.

Ada sebuah video rekaman CCTV di rumah pribadi Ferdy Sambo di Saguling III, Jakarta Selatan yang diputar di persidangan.

Awalnya, CCTV memperlihatkan Ferdy Sambo tiba di rumah Saguling dan menaiki lift menuju lantai 3.

Kemudian, Putri Candrawathi terlihat tiba di rumah Saguling dari perjalanan Magelang-Jakarta dan melakukan tes PCR.

Terlihat dari CCTV, waktu tertulis pukul 15:00 WIB.

Dari video CCTV tersebut terungkap Kuat Maruf bersama Putri Candrawathi naik ke lantai 3 menggunakan lift.

Tiga menit berselang, Kuat Maruf kemudian turun ke lantai 1 menggunakan tangga di samping lift.

CCTV tersebut juga mengungkap terdakwa Bripka RR alias Ricky Rizal juga naik ke lantai 3 menggunakan lift dan turun pukul 15.53 WIB waktu CCTV.

Kemudian, pukul 15.56 WIB, Richard masuk ke rumah dan naik ke lantai 3 menggunakan lift dan berselang tujuh menit Richard kembali turun.

Selanjutnya Putri Candrawathi terlihat turun menggunakan lift pukul 16.21 WIB waktu CCTV membawa tas besar biru dan tas jinjing cokelat.

Lima menit berselang, Ferdy Sambo terlihat turun dari lantai 3 menggunakan lift bersama dengan anjing pudel berwarna putih.

Ferdy Sambo terlihat menggunakan pakaian dinas lapangan (PDL) berwarna coklat dan keluar menuju garasi.

Baca juga: Disebut Berbohong Berdasarkan Hasil Tes Poligraf, Jawaban Kuat Maruf di Sidang Bikin Tertawa

Selesai mendengar kesaksian ahli, hakim bertanya tanggapan satu per satu kepada terdakwa pembunuhan Brigadir, termasuk Kuat Maruf.

"Baik saya tanyakan kepada terdakwa Kuat Maruf, bagaimana terhadap ahli ini?" tanya Hakim Ketua Wahyu Iman Santoso dikutip dari YouTube Kompas TV.

"Baik yang mulia, saya terima kasih kepada pak hakim karena telah mengizinkan memutar ulang jadinya saya ketahuan kapan naik dan turunnya (lift)," kata Kuat Maruf yang kemudian diikuti tawa seisi ruang sidang.

Sebelumnya tanggapan Kuat Maruf buat seisi ruang sidang tertawa

Tak sekali Kuat Maruf membuat tertawa dengan jawabannya di ruangan sidang.

Sebelumnya saat dihadirkan saksi ahli poligraf hal serupa pun terjadi.

Terdakwa pembunuhan Brigadir J, Kuat Maruf kembali membuat seisi ruang sidang tertawa setelah memberikan tanggapan ahli di sidang hari ini, Selasa (20/12/2022).
Terdakwa pembunuhan Brigadir J, Kuat Maruf kembali membuat seisi ruang sidang tertawa setelah memberikan tanggapan ahli di sidang hari ini, Selasa (20/12/2022). (YouTube Kompas TV)

Diketahui, hasil poligraf kelima terdakwa pembunuhan Brigadir J akhirnya diungkap.

Rupanya di antara lima terdakwa, Putri Candrawathi meraih skor indikasi berbohong tertinggi.

“Untuk Bapak FS nilai total minus 8, PC minus 25. Untuk Kuat kita lakukan dua kali pemeriksaan, pertama adalah plus 9 yang kedua minus 13. Ricky kita lakukan dua kali juga, pertama plus 11 yang kedua plus 19. Untuk terdakwa Richard plus 13 satu kali (pemeriksaan),” ucap ahli poligraf Aji Fibriyanto dikutip dari YouTube Kompas TV.

Jaksa kemudian bertanya kepada Aji Fibriyanto, hasil tes poligraf yang minus dan plus tersebut menunjukkan apa.

“Dari skor yang Anda sebutkan tadi, itu menunjukkan indikasi apa, bohong atau jujur?” tanya Jaksa.

Aji Fibriyanto pun mengatakan, jika hasil atau skor tes poligraf seseorang menunjukkan hasil plus itu berarti seseorang menyampaikan keterangan dengan jujur.

Sementara jika hasil minus, lanjut Aji Fibriyanto, itu berarti menunjukkan seseorang yang menjalani tes poligraf telah berbohong.

“Mohon izin, untuk hasil plus berarti seorang terperiksa NDI (No Deception Indicated), tidak terindikasi berbohong,” jelas Aji Fibriyanto.

“Minus, terindikasi berbohong,” tambah Aji Fibriyanto.

Hakim pun bertanya apakah ada tanggapan dari para terdakwa terkait keterangan dari saksi ahli poligraf.

Putri Candrawathi yang pertama menjawab pertanyaan Hakim Ketua.

Baca juga: Kamar Putri Candrawathi Berantakan, Kuat Maruf Lihat Sprei Ketarik dan Brigadir J Ngintip di Tangga

Istri Ferdy Sambo tersebut kemudian mengungkapkan kondisi ketika dirinya melakukan pemeriksaan menggunakan poligraf.

"Untuk poligraf Bapak Aji waktu itu saya oleh dua orang salah satunya Bapak Aji ini, saya ada di ruangan tertutup yang kedap suara dengan dua orang pria,"

"Dan saya diminta menjelaskan kejadian dari tanggal 2 sampai 8, tanggal 7 nya saya berhenti. Saya menyampaikan kepada dua orang yang bertanya saya tidak sanggup karena saya tidak mau menceritakan tentang kejadian (dugaan pemerkosaan)," kata Putri Candrawathi.

Putri Candrawathi mengaku enggan menceritakan dugaan pemerkosaan yang dilakukan Brigadir J lantaran tidak sanggup.

Apalagi saat itu kata Putri Candrawathi, ia harus menceritakannya di depan dua orang pria tanpa didampingi seorang psikolog.

"Saya menangis karena di dalam ruangan itu hanya ada dua orang pria, saya harus menceritakan peristiwa kekerasan seksual yang saya alami tanpa didampingi psikolog ataupun wali di dalam ruangan itu,"

Putri Candrawathi memberikan tanggapan atas kesaksian ahli poligraf Aji Fibriyanto sambil menangis di sidang hari ini, Rabu (14/12/2022). Berbeda dengan Kuat Maruf yang beri bantahan sambil tertawa.
Putri Candrawathi memberikan tanggapan atas kesaksian ahli poligraf Aji Fibriyanto sambil menangis di sidang hari ini, Rabu (14/12/2022). Berbeda dengan Kuat Maruf yang beri bantahan sambil tertawa. (Kolase TribunJakarta)

"Dan saat itu saya hanya bisa menangis, tapi diminta untuk melanjutkan dan saya melanjutkan karena saya takut dibilang kooperatif dalam pemeriksaan," tutur Putri Candrawathi.

Selanjutnya, Kuat Maruf yang memberikan sanggahan kepada ahli poligraf.

Jika sebelumnya Putri Candrawathi sampai menangis memberikan penjelasan, Kuat Maruf justru sebaliknya.

Kuat Maruf menjawab pertanyaan Hakim Ketua diakhirnya dengan sedikit tawa.

"Bahwa saya sudah jujur kalau saya tidak melihat (Ferdy Sambo tembak Brigadir J), tapi di poligraf kok masih berbohong, gitu aja," kata Kuat Maruf yang diikuti tawa kuasa hukumnya.

Termasuk Bripka Ricky Rizal yang berada di samping kuasa hukum Kuat Maruf ikut tertawa.

Baca artikel lainnya dari TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved