Kasus Serial Killer Bekasi dan Cianjur

Takut Jadi Tempat Angker, Pemilik Berencana Bongkar Rumah TKP Satu Keluarga Diracun di Bekasi

Pemilik rumah kontrakan berencana membongkar aset bangunannya usai dijadikan tempat eksekusi pembunuhan berantai satu keluarga diracun di Bekasi.

Yusuf Bachtiar/TribunJakarta.com
TKP Rumah kontrakan di Kelurahan Ciketing Udik, Kelurahan Bantargebang, Kota Bekasi. Pemilik rumah kontrakan berencana membongkar aset bangunannya usai dijadikan tempat eksekusi pembunuhan berantai satu keluarga diracun di Bekasi. 

Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BANTARGEBANG - Pemilik rumah kontrakan di Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi berencana membongkar aset bangunannya usai dijadikan tempat eksekusi pembunuhan berantai.

Jeding bin Kubil pemilik rumah kontrakan mengatakan, rumah tempat kejadian perkara (TKP) satu keluarga diracun merupakan warisan dari mertuanya.

"Udah setahun kosong, dulu ditempatin emak (mertua), pas meninggal enggak ada yang nempatin," kata Jeding, Jumat (20/1/2023).

Bangunan rumah kontrakan mengalami rusak sejak lama tak dihuni.

Tak ada niat dipugar sampai pelaku bernama Solihin alias Duloh datang menyewa.

Baca juga: Wowon Pembunuh Berantai Dibohongi Duloh Si Eksekutor, Tak Tahu Istrinya Halimah Tewas Dibunuh

Jeding mengaku, sempat memugar kecil-kecilan sebelum penyewa datang menghuni.

"Beli cat sama beli bambu benerin genteng, terus beli kerekan sumur (sumur timba), kasian mau ditempatin rumahnya rusak," ungkap Jeding.

Jeding sebenarnya tidak ada niat untuk menyewakan rumah warisan mertuanya, pelaku Duloh datang memaksa sampai tiga kali membuatnya tak enak menolak.

Dia sangat menyesal menyewakan rumah peninggalan mertuanya, lantaran dijadikan tempat eksekusi pembunuhan.

Pasca-kejadian tersebut, dia berencana membongkar bangunan rumah peninggalan mertuanya.

TKP Rumah kontrakan di Kelurahan Ciketing Udik, Kelurahan Bantargebang, Kota Bekasi.
TKP Rumah kontrakan di Kelurahan Ciketing Udik, Kelurahan Bantargebang, Kota Bekasi. (Yusuf Bachtiar/TribunJakarta.com)

"Mau dibongkar aja, abis udah kayak gitu tempat orang mati. Takutnya tetangga pada iseng (jadi tempat angker)," ujarnya.

Belum tahu mau diapakan setelah dibongkar, terpenting bangunan rumah rata dengan tanah agar menghilangkan citra menyeramkan.

"Biarin aja dibongkar mau buat jemur tetangga, buat lahan kosong aja enggak apa-apa," jelas dia.

Rumah kontrakan memiliki dua kamar tidur, ruang tamu dan bagian belakang merupakan dapur serta sumur timba.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved