Kasus Serial Killer Bekasi dan Cianjur

Polisi Buka Peluang Ekshumasi Makam Halimah, Istri Wowon Pembunuh Berantai yang Dihabisi Duloh

Polisi membuka peluang untuk melakukan penggalian kubur atau ekshumasi makam Halimah.

Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko resmi menjadi Kabid Humas Polda Metro Jaya menggantikan Kombes Pol Endra Zulpan setelah sertijab di Polda Metro Jaya, Jumat (13/1/2022). Trunoyudo akan mengambil langkah untuk mengembalikan kepercayaan publik. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU  - Polisi membuka peluang untuk melakukan penggalian kubur atau ekshumasi makam Halimah, salah satu dari sembilan korban pembunuhan Wowon Cs.

Wowon Erawan alias Aki diketahui memiliki enam istri. Tiga di antaranya tewas dibunuh, termasuk Halimah.

Adapun tiga pembunuh berantai di Bekasi dan Cianjur yaitu Wowon, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehuddin.

"Dalam hal ini proses penyelidikan belum terhenti, tidak menutup akan dilakukan ekshumasi penyebab kematian," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Senin (23/1/2023).

Trunoyudo mengungkapkan, Halimah diduga tewas dibunuh pada 2016. Ia dimakamkan di Cililin, Bandung, Jawa Barat.

"Saat itu diduga sakit, diserahkan kepada keluarga kemudian dimakamkan," ujar dia.

Dalam kasus ini Wowon Cs diketahui membunuh sembilan orang, di mana tujuh korban di antaranya masih memiliki hubungan keluarga.

Sedangkan dua korban lainnya merupakan Tenaga Kerja Wanita (TKW) bernama Siti dan Farida.

Baca juga: Kerja Banting Tulang di Arab Selama 5 Tahun, Siti Lalu Dibunuh Wowon CS saat Pulang ke Indonesia

Kepada polisi, Wowon Cs mengaku meraup uang sebesar Rp 1 miliar dari dua TKW tersebut.

Siti dan Farida tertipu janji manis Wowon Cs yang mengaku memiliki kekuatan supranatural hingga dapat menggandakan uang.

"Hasil keterangan tersangka ini kurang lebih Rp 1 miliar," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Minggu (22/1/2023).

Namun, Hengki menyebut hingga saat ini penyidik masih mendalami pengakuan para tersangka.

"Terkait dana-dana, kita masih mendalami. Ini belum tuntas," ujar eks Kapolres Metro Jakarta Pusat itu.

Ia menjelaskan, penyidikan dilakukan secara berkesinambungan untuk merangkai fakta dan menelusuri motif sebenarnya dari para tersangka.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved