Mahasiswa UI Ditabrak Purnawiran Polri
Terungkap Ucapan Purnawiran Polri ke Orang Tua usai Tabrak Mahasiswa UI: Ya, Saya yang Melindas
Tanpa rasa empati, Eko langsung menjawab lugas mengaku bawah memang kendaraannya melindas Hasya usai jatuh dari sepeda motor.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Adi Saputra (47), menceritakan momen saat dia bertemu dengan AKBP (Purn) Eko Setia Budi Wahono usai kecelakaan maut yang menewaskan putranya Mohammad Hasya Athallah Saputra.
Di momen tersebut, Adi sempat berbincang dengan AKBP (Purn) Eko Setia Budi di Rumah Sakit (RS) Andhika tempat Hasya mendapatkan pertolongan medis usai kecelakaan.
"Itu terjadi pada saat malam kejadian di RS Andhika, pada saat korban dibawa ke RS pertama, kami diinformasikan jadi kami ke rumah sakit tersebut," kata Adi, Senin (30/1/2023).
Di rumah sakit, Adi dengan keadaan sedih berusaha mencari informasi siapa menabrak putranya.
"Saya sendiri langsung keluar dan saya mencari karena informasinya anak saya tabrakan, saya nanya 'mana yang nabrak?'," ucapnya.
Lalu orang yang ada di rumah sakit langsung menunjuk pria yang sedang duduk dekat ruang IGD.
Baca juga: Mahasiswa UI Ditabrak Purnawirawan Polri, Ibunda Hasya Sempat Lihat Ada Bekas Ban di Perut Anaknya
Orang tersebut adalah purnawirawan Polri, AKBP (Purn) Eko Setia Budi.
Ketika dihampiri, Eko langsung bangun dari tempat duduknya dan langsung berbicara dengan nada angkuh ke orangtua Hasya.
"Langsung saya tanya mana yang nabrak? Dia dari posisi duduk di depannya ada anggota (polisi) juga, langsung berdiri. Dengan tegasnya dia mengatakan, 'saya yang nabrak'," ungkap Adi.

Adi lalu menanyakan detail kronologi kepada Eko.
Ia juga sempat memastikan benar atau tidaknya anaknya terlindas hingga mengalami luka parah.
Tanpa rasa empati, Eko langsung menjawab lugas mengaku bawah memang kendaraannya melindas Hasya usai jatuh dari sepeda motor.
"Itu langsung ngomomg 'iya saya yang ngelindas', seperti itu.
Itu diperlakukan kepada saya dan yang saya heran itu, tidak ada keluar kata maaf sekali pun pada malam itu," tuturnya.
Keluarga, lanjut Adi, sudah ikhlas atas meninggalnya putra pertama mereka Hasya dalam insiden kecelakaan di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan pada 6 Oktober 2022 lalu.
Hanya saja, keluarga ingin mengusut tuntas kasus kecelakaan karena merasa orang yang menabrak tak sedikitpun menunjukkan rasa empati.
Baca juga: Ada Perselingkuhan Polisi pada Kasus Mahasiswi Tewas Ditabrak Audi A6, PMJ Tegas Patsuskan Kompol
Ditambah, polisi malah menetapkan Hasya sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan dan menutup proses penyidikan.
"Jadi, pada dasarnya kami ikhlas dengan kejadian itu, tapi karena sikapnya tidak ada empati makanya kami putuskan untuk dilanjutkan sesuai dengan hukum yang berlaku," tegas dia.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Jakarta Utara Dapat Penghargaan Kota Layak Anak 2025 dari Kementerian PPPA |
![]() |
---|
Jakarta Bakal Tambah 217 Sekolah Swasta Gratis pada 2026, DPRD Tagih Laporan Disdik |
![]() |
---|
Polisi Ringkus 4 Pemuda di Kramat Sentiong, Diduga Hendak Tawuran Bawa Celurit |
![]() |
---|
DLH Buru Truk Pembuang Limbah Tinja di Saluran Air di Jaktim, Identitas Sudah Dikantongi |
![]() |
---|
Makan Siang Gratis Gibran-Dasco? Simak Analisis Motif Politik 3 Presiden di Baliknya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.