Pilpres 2024

Anies Baswedan Terancam Batal jadi Capres, Ini Sebabnya

Diungkapkannya, Anies Baswedan bisa menjadi cawapres dari capres yang diusung KIB atau justru tidak dicalonkan sama sekali.

Editor: Acos Abdul Qodir
ist
Anies Baswedan-AHY duduk satu meja dengan senior Golkar sekaligus suksesor Anies, Jusuf Kalla; mantan Ketua Umum sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY); Presiden PKS, Akhmad Syaikhu; dan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, saat menghadiri resepsi pernikahan putri Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri. di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu (16/10/2022) malam. Ini merupakan kemunculan pertama Anies-AHY yang digadang-gadang bakal jadi duet capres-cawapres di antara empat pimpinan parpol yang sedang jajaki koalisi Pilpres 2024.  

TRIBUNJAKARTA.COM - Pengusungan Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024 oleh Partai NasDem, PKS dan Demokrat terancam batal.

Hal itu terjadi jika Partai NasDem dan PKS bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yakni Partai Golkar, PPP dan PAN.

Upaya penjajakan koalisi tersebut pun telah dilakukan elit NasDem dan PKS ke pihak Golkar.

Elit NasDem menjadi parpol pertama yang mengunjungi Partai Golkar pada Rabu (1/2/2023) lalu.

Sementara PKS juga melakukannya seminggu berselang yaitu pada Selasa (7/2/2023).

Baca juga: Utang Anies Baswedan Rp 50 Miliar Lunas atas Istikharah Sandiaga Uno, Jubir JK Berkata Lain

Masing-masing elit parpol tersebut yaitu Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh dan Sekjen PKS, Habib Aboe Bakar.

Alhabsyi mengungkapkan adanya berpeluang bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang kini beranggotakan PAN dan PPP tersebut.

Pada lawatannya, Surya Paloh menyatakan tidak menolak adanya kemungkinan koalisi antara NasDem dengan Golkar atau KIB.

"Kita akan lihat ke depan bersama-sama dengan spirit kebersamaan yang semakin dekat satu sama lain,” ujar Surya Paloh.

Baca juga: PKS Sambangi Golkar Ajak Usung Anies Baswedan Jadi Capres, Petinggi Beringin Agungkan Airlangga

Sementara, Alhabsyi mengaku PKS tidak menutup kemungkinan akan berkoalisi dengan Golkar pada Pemilu 2024 nanti.

Bahkan, anggota Komisi III DPR itu mengatakan adanya kemungkinan juga Koalisi Perubahan juga bergabung dengan KIB.

"Serba mungkin yang kita belum tahu situasinya," ujarnya.

Padahal, di sisi lain, Koalisi Perubahan yang beranggotakan NasDem, Demokrat, dan PKS telah mengumumkan akan mengusung eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024.

Anies Baswedan bersama pimpinan Partai NasDem, Demokrat, dan PKS.
Anies Baswedan bersama pimpinan Partai NasDem, Demokrat, dan PKS. (Instagram @aniesbaswedan)

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin pun membeberkan analisisnya bahwa jika NasDem dan PKS bergabung ke KIB, Anies Baswedan kemungkinan besar tidak menjadi capres yang akan diusung.

Diungkapkannya, Anies Baswedan bisa menjadi cawapres dari capres yang diusung KIB atau justru tidak dicalonkan sama sekali.

"Ya, kalau betul-betul PKS dan NasDem gabung KIB, ya mungkin Anies bisa jadi cawapres ataupun bisa terlempar. Tergantung dari para elit atau petinggi partai itu," tuturnya ketika dihubungi, Rabu (8/2/2023).

Kendati demikian, jika Anies menjadi cawapres dari KIB, Ujang menduga akan dipasangkan dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

"Mungkin komprominya bisa saja NasDem PKS mengusulkan Anies sebagai cawapres, capresnya (KIB) kan kemungkinan Ganjar," ujarnya.

Baca juga: Sufmi Dasco Pegang Perjanjian Politik Anies Baswedan dan Prabowo, Isinya Dibuka Sesuai Perkembangan

Namun, ketika KIB memasangkan Ganjar dengan Menteri BUMN, Erick Thohir sebagai cawapres, maka peluang Anies untuk berkontestasi di Pilpres 2024 mendatang sudah tertutup rapat.

Hanya saja, Ujang menganggap di dunia politik semua bisa terjadi sehingga dapat dilihat nanti ketika partai politik (parpol) atau koalisi mendaftarkan capres dan cawapres yang diusung ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 19 Oktober-25 November 2023 mendatang.

"Di politik kan segala kemungkinan bisa terjadi, makannya kita lihat nanti hingga November 2023 nanti ketika pendaftaran capres-cawapres di KPU seperti apa," pungkasnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

  

   

  

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved