Pembunuhan Sopir Taksi Online

Polisi Pastikan Transparan dan Profesional Usut Kasus Anggota Densus 88 Bunuh Sopir Taksi Online

Menurutnya, Kapolda Metro Jaya menekankan agar penyidikan dilakukan dengan mengedepankan scientific crime investigation.

Tribun Jabar/Daniel Andreand Damanik
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko. 

Saat ini Polda Metro Jaya telah menetapkan Bripda HS sebagai tersangka.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko saat menyampaikan update kasus anggota Densus 88, Bripda HS, yang membunuh sopir taksi online berinisial SRT (59), Jumat (10/2/2023).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko saat menyampaikan update kasus anggota Densus 88, Bripda HS, yang membunuh sopir taksi online berinisial SRT (59), Jumat (10/2/2023). (Annas Furqon Hakim/TribunJakarta.com)

"Pelaku sudah ditetapkan tersangka dan kemudian dilakukan penahanan pada saat itu juga," kata Trunoyudo.

Trunoyudo menjelaskan, Bripda HS ditangkap tak sampai 24 jam setelah menghabisi nyawa SRT.

"Dalam hal ini dari Densus 88 langsung mengamankan pelaku pada tanggal 23 (Januari) di hari yang sama ini sekira pukul 16.30 WIB di Puri Persada, Desa Sindangmulya, Bekasi, Jawa Barat," ujar dia.

Setelahnya, Densus 88 menyerahkan Bripda HS ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.

Trunoyudo mengungkapkan, Bripda HS memiliki masalah ekonomi hingga timbul niat untuk merampas mobil korban.

"Oknum ini, tentunya kita harus bisa melihat apa yang terjadi secara perilaku dalam satuan. Saya membenarkan apa yang telah disampaikan oleh tim pengacaranya, yaitu ingin memiliki harta milik korban," ungkap Trunoyudo.

"Mengapa perilakunya? Perilakunya sejauh ini masalah ekonomi secara pribadinya sehingga ini terjadi," tambahnya.

Tangisan istri sopir taksi online Sony Rizal Taihitu (59), Rusni tak bisa berhenti. Pasalnya suaminya tewas dibunuh oleh seorang anggota Densus 88 bernama Bripda Haris Sitanggang alias Bripda HS.
Tangisan istri sopir taksi online Sony Rizal Taihitu (59), Rusni tak bisa berhenti. Pasalnya suaminya tewas dibunuh oleh seorang anggota Densus 88 bernama Bripda Haris Sitanggang alias Bripda HS. (Kolase Tribun Jakarta)

Sebelumnya, kuasa hukum keluarga SRT, Jundri R Betutu, mengatakan pelaku mencoba merampas kendaraan korban. Namun, korban sempat melakukan perlawanan.

"Tetapi si korban ini melawan, jadi kalau TKP yang ditunjukkan kepada kami sesuai dengan lapangan, itu berada di Jalan Nusantara. Nah tetapi kami sudah menelusuri, mayat atau korban itu memang di Jalan Nusantara," kata Jundri di Polda Metro Jaya, Selasa (7/2/2023).

Namun, duel antara pelaku dan korban di dalam mobil terjadi di Jalan Banjarmasin.

Berdasarkan keterangan sejumlah warga di TKP, jelas Jundri, korban sempat berteriak dan membunyikan klakson.

Namun, warga mengira SRT mengemudikan kendaraannya dalam kondisi mabuk.

"Korban ini kemudian melawan. Dia teriak-teriak kemudian membunyikan klakson. Karena tidak berhenti, kemudian beberapa warga itu memang keluar, dia mengira ini hanya orang mabuk," ungkap Jundri.

"Tetapi dari Jalan Banjarmasin itu mereka melihat adanya suatu mobil yang sudah mulai bergoyang-goyang," tambahnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved