Molor Lagi, Pengolahan Sampah RDF Plant Bantargebang Ditargetkan Beroperasi Maret 2023
Peresmian pabrik pengelolaan sampah di TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat kembali molor. Kini ditargetkan beroperasi Maret 2023.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Ia mengharapkan infrastruktur tersebut dapat selesai sebelum diresmikan.
"Kalau terakhir posisinya sudah 99 persen. Iya, itu Infrastruktur. Lima sampai enam hari lagi atau satu minggu inilah (selesai)," kata Asep.
Baca juga: Setiap RW di Jaksel Diimbau Punya Bank Sampah Demi Kurangi Pengiriman ke TPST Bantar Gebang
Pemprov DKI sebelumnya sudah melakukan soft launching pabrik pengelolaan sampah itu, dibarengi dengan penandatanganan kerja sama dengan PT Indocement Tunggal Prakarsa (Tbk) dan PT SBI.
RDF plant merupakan pabrik untuk mengubah endapan sampah menjadi bahan bakar.
Bahan bakar yang dihasilkan setara dengan batu bara muda untuk bahan bakar industri.
"Jadi memang pembangunan RDF di Bantar Gebang itu akan mengolah sampah 2.000 ton total, terdiri dari 1.000 ton sampah lama dan 1.000 ton sampah baru," ujar Asep kepada wartawan, Kamis (22/9/2022).
"Hasil dari pengolahan sampah itu berupa RDF dan itu akan dibeli oleh PT Indocement dan Semen Indonesia oleh SBI," kata Asep.
Asep berharap dua perusahaan ini bisa terus membeli RDF selama 10 hingga 15 tahun ke depan.
Oleh karena itu, ia perlu memastikan kualitas produk bahan bakar yang dihasilkan oleh pabrik RDF itu selalu baik.
"Ke depan enggak hanya diterima pabrik semen, mudah-mudahan kalau operasional semakin baik dan kami bisa tingkatkan produksinya, itu juga kami sedang coba koordinasi uji coba juga dengan PLTU," ucap Asep.
Untuk diketahui, RDF merupakan energi yang diklaim lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bakar alternatif pada pembangkit listrik dan industri semen.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.