Pemilu 2024
Pengamat: PKS Rugi Besar Dukung Anies Baswedan Capres 2024
Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno menilai, PKS jadi partai paling dirugikan dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno menilai, PKS jadi partai paling dirugikan dalam Koalisi Perubahan yang mantap mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres).
Sebagai informasi, dua partai lain selain PKS yang tergabung dalam koalisi perubahan ialah NasDem dan Demokrat.
Adi menilai, PKS paling dirugikan lantaran basis pendukungnya terus digerus oleh NasDem yang lebih dulu mendeklarasikan Anies sebagai capres.
"Yang mendapat momentum dari pengusungan Anies sebagai capres adalah NasDem dan yang kasihan itu sebenarnya PKS," ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (23/2/2023).
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah ini menyebut, PKS gagal membentuk pola pikir masyarakat bahwa partai tersebut identik dengan Anies Baswedan.
Baca juga: Pengamat Sebut Efek Anies Baswedan Masih Kurang Kerek Elektabilitas NasDem, Pemilu 2019 Patokannya
Alhasil, para pendukung Anies pun lebih memilih NasDem ketimbang PKS yang sejatinya sudah setia di samping eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu sejak Pilkada DKI 2017 silam.
"Dulu PKS merasa Anies itu sangat identik dan melekat dengan PKS, tapi nyatanya enggak begitu," ujarnya.
"Ketika NasDem mengumumkan Anies sebagai capres, pemilih Anies yang dulu PKS lari ke NasDem," sambungnya.
Hal ini bisa dilihat dari hasil survei terbaru Litbang Kompas yang menunjukan elektabilitas NasDem menanjak dari 4,3 persen menjadi 7,3 persen.
Di sisi lain, elektabilitas PKS justru anjlok dari 6,3 persen menjadi 4,8 persen.
Kondisi ini makin diperparah dengan kehadiran Partai Gelora pimpinan duet maut Fahri Hamzah dan Anis Matta yang terus menggerogoti PKS.
"PKS ini rugi sebenarnya dalam konteks ini. Satu sisi pemilih Anies yang dulu ke PKS tapi perlahan migrasi ke NasDem dan pada saat bersamaan juga mendapat rongrongan politik dari Partai Gelora, partai sempalannya PKS," tuturnya.
Untuk mengatasi masalah itu, PKS terus berupaya mendorong eks Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sebagai cawapres pendamping Anies Baswedan.
Namun, upaya ini tampaknya bakal sulit terealisasi lantaran Demokrat juga ngotot mengusung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendamping Anies di Pilpres 2024.
"Kenapa mereka mengusung kadernya, Ahmad Heryawan untuk mendampingi Anies? Ya supaya pemilih PKS tidak bedol desa ke NasDem," tuturnya.
"Ini yang saya pikir jadi pr buat PKS. Basisnya tergerus dan (elektabilitas) tidak naik signifikan. NasDem yang menang banyak," sambungnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
PKS Buka Suara soal Faktor Kekalahan di Pilkada Depok, Masih Mendebat Kejenuhan Warga 20 Tahun |
![]() |
---|
Pilkada Telah Usai, GMKI Jakarta Suarakan Masyarakat Kembali Bersatu |
![]() |
---|
Ulasan Lengkap Pilkada Depok 2024: Peta Suara 11 Kecamatan, Nasib PKS hingga Alasan Imam-Ririn Kalah |
![]() |
---|
Aktivis Pemuda NTT di Jakarta Nilai Pilkada 2024 Kondusif: Tidak Terjadi Hal yang Dikhawatirkan |
![]() |
---|
Jenuh dan Karakter Rasional Warga Kota Bekasi Jadi Faktor Rendahnya Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.