Pemilu 2024
Anies Baswedan Pinjam Slogan Sukses Jakarta untuk Indonesia Buat Kampanye Pilpres, Heru Budi Tertawa
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memberi restu bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan menjiplak slogan yang dibuatnya.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
"Kemacetan Jakarta? Tetap macet total tuh sampai sekarang. Mana proyek rumah DP Nol Rupiah?," sambungnya.
Tak hanya itu? Azas Tigor juga menyinggung pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) yang kerap dibanggakan Anies.
"Bangun JIS dari APBN tapi tidak mendapat pengakuan dari FIFA sebagai stadion untuk pertandingan sepak bola," ujarnya.
Di era Anies, ia pun menyebut, proyek pembuatan Sodetan Ciliwung justru mangkrak lantaran eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu tak kunjung melakukan pembebasan lahan di area outlet yang berada di Kebon Nanas, Jakarta Timur.
"Begitu pula pembuatan Normalisasi Ciliwung sepanjang 17 kilometer yang juga dibuat mangkrak," tuturnya.
Oleh karena itu, ia merasa heran Anies pede menjiplak slogan buatan Heru Budi buat kampanye Pilpres 2024.
Apalagi, slogan itu sempat dicibir habis oleh para pendukung atau relawan Anies Baswedan.
"Slogan Jakarta itu ketika diluncurkan oleh Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono banyak dikritik pendukung Anies Baswedan. Tapi slogan iti sekarang dijiplak Anies untuk kampanye Pilpres dirinya," kata dia.
Ia pun mengingatkan Anies supaya tidak takabur lantaran saat ini baru NasDem dan PKS yang secara resmi mendeklarasikannya sebagai capres.
Sedangkan, Partai Demokrat meski sudah intens melakukan pendekatan tapi belum mendeklarasikan Anies sebagai capresnya.
Sesuai dengan Pasal 222 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, ambang batas pencalonan presiden atau Presidential Threshold berada di angka 20 persen dari kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada Pemilu sebelumnya.
Pada Pemilu 2019 lalu, PKS memperoleh 11,49 juta suara atau 8,21 persen dari total suara sah nasional dan menempatkan 50 kadernya di DPR RI (8,7 persen dari total 575 kursi).
Sementara itu, Partai NasDem mendapat 12,66 juta suara atau 9,05 persen dan mengisi 59 kursi DPR RI periode 2019-2024 (10,26 persen dari total 575 kursi).
Bila dijumlahkan, maka kedua partai pengusung Anies ini baru mengumpulkan 17,26 persen suara nasional dan 18,96 kursi di DPR RI.
Artinya, dukungan dari Partai Demokrat yang penting bagi Anies untuk mewujudkan mimpinya jadi Presiden RI menggantikan Joko Widodo.
PKS Buka Suara soal Faktor Kekalahan di Pilkada Depok, Masih Mendebat Kejenuhan Warga 20 Tahun |
![]() |
---|
Pilkada Telah Usai, GMKI Jakarta Suarakan Masyarakat Kembali Bersatu |
![]() |
---|
Ulasan Lengkap Pilkada Depok 2024: Peta Suara 11 Kecamatan, Nasib PKS hingga Alasan Imam-Ririn Kalah |
![]() |
---|
Aktivis Pemuda NTT di Jakarta Nilai Pilkada 2024 Kondusif: Tidak Terjadi Hal yang Dikhawatirkan |
![]() |
---|
Jenuh dan Karakter Rasional Warga Kota Bekasi Jadi Faktor Rendahnya Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.