Pengunduran Dirut Transjakarta Terkait 417 Bus yang Minta Dijual? DPRD Enggan Berspekulasi

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Kuncoro Wibowo resmi mundur dari jabatan Direktur Utama PT Transjakarta.

Padahal, Kuncoro baru dua bulan menempati jabatan tersebut atau tepatnya pada 11 Januari 2023 silam.

Dia ditunjuk Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono untuk menggantikan Mochammad Yana Aditya yang merupakan orang pilihan Anies Baswedan.

Kuncoro mundur saat DPRD DKI belum memberikan izin kepada Dishub DKI Jakarta untuk menjual 417 unit bus Transjakarta yang sudah tak beroperasi.

Mayoritas bus tersebut saat ini sudah berbentuk bangkai karena lama tak terurus.

DPRD DKI melalui Komisi C pada rapat kerja pekan lalu belum menyetujui penjualan 417 bus tersebut karena beberapa alasan.

Satu di antaranya mereka ingin mendapatkan detail dari 417 bus yang akan dijual.

Sebelum memberikan izinnya, DPRD DKI juga berencana untuk memanggil jajaran Transjakarta yang dipimpin Kuncoro.

Baca juga: Dirut Transjakarta Mundur, Ketua Komisi B DPRD: Profesional Jika Memang Sadar Tak Sanggup

Namun belum sepat memanggil Transjakarta, Kuncoro sudah lebih dulu menanggalkan jabatannya itu.

"Iya tertunda, eh keburu diganti," ujar Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Ismail di DPRD, Selasa (14/3/2023).

Serupa Komisi C, Ismail mengatakan jajaran Komisi B juga akan menanyakan secara detail kepada Dishub dan Transjakarta sebelum dikeluarkannya izin penjualan 417 unit Transjakarta dengan taksiran harga Rp 21,3 miliar.

"Kalo kita secara umum dulu terhadap aset yang dimiliki, terutama jumlah armada, itu eksisting ada berapa, akan dioperasikan berapa, berapa yang tidak, kalo yg tidak kenapa tidak dioperasikan," kata Ismail. 

"Lalu akibat tidak dioperasikan itu apakah menimbulkan biaya atau menjadi rusak, itu kan suatu yang harus dipertanggung jawabkan juga," lanjut dia.

Lebih lanjut saat ditanyakan apakah pengunduran diri Kuncoro dari jabatan Dirut Transjakarta karena rencana penghapusan 417 bus itu tak berjalan mulus di DPRD, Ismail enggan berspekulasi.

"Kita belum tahu, ga berani nebak-nebak," ujar dia.