Anak Pejabat Pajak Aniaya Pemuda

David Alami Diffuse Axonal Injury, Ayahnya Kesal Pelaku Penganiyaan Malah Cari Simpati di Media

Pelaku penganiayaan David (17), Shane Lukas (19) memamerkan kesusahannya di media. Ayah David meradang.

Kolase YouTube Inews/ Twitter Jonathan
Pelaku penganiayaan David (17), Shane Lukas (19) memamerkan kesusahannya di media. Sementara itu, David saat ini tengah berjuang untuk sembuh. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pelaku penganiayaan David (17), Shane Lukas (19) memamerkan kesusahannya di media.

Baru-baru ini, ayah Shane Lukas, Tagor Lumbantoruan memperlihatkan rumah kontrakan sepetaknya di kawasan Jakarta Selatan.

Sambil berurai air mata, Tagor Lumbantoruan mengaku hanya tinggal berdua dengan Shane Lukas di rumah kontrakan tersebut.

TONTON JUGA

Pasalnya ibunda Shane Lukas sudah meninggal dunia.

Sementara itu, David saat ini tengah berjuang untuk sembuh.

Seusai menjadi korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo (20), David mengalami Diffuse Axonal Injury.

David sendiri sudah dirawat selama 37 hari di Rumah Sakit Mayapada.

Pantauan TribunJakarta, di media sosial Twitter, Ayah David Jonathan Latumahina menjelaskan soal Diffuse Axonal Injury yang diderita sang anak.

Berbeda dengan Mario Dandy Satriyo yang tinggal di rumah mewah bak istana, Shane Lukas hidup di rumah kontrakan sepetak berdua dengan sang ayah.
Berbeda dengan Mario Dandy Satriyo yang tinggal di rumah mewah bak istana, Shane Lukas hidup di rumah kontrakan sepetak berdua dengan sang ayah. (YouTube Inews)

Baca juga: Belum Lengkap, Berkas Perkara Mario dan Shane Dikembalikan Kejati DKI ke Polda Metro Jaya

"Dalam kepala ini ada otak yang penuh dengan akson (serabut syaraf) yang jumlahnya jutaan seperti kabel.

Tugas akson adalah untuk komunikasi antar syaraf.

Ketika otak mengalami trauma berat, maka otak terjadi pergeseran ekstrim yang menyebabkan serabut-serabut syaraf ini pecah. David alami ini dan koma," tulis pengurus GP Ansor tersebut.

Akibat Diffuse Axonal Injury, David terancam mengalami penurunan kualitas hidup bahkan cacat secara permanen.

Baca juga: Keluarga David Geram Usai Baca Paragraf Terakhir Surat Maaf Shane Lukas: Malah Minta Bantuan

"Efek dari DAI adalah penurunan kualitas hidup dan cacat permanen," tulis Jonathan Latumahina.

Melihat Shane Lukas yang seolah mencari simpati publik di media, membuat Jonathan Latumahina meradang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved