Sisi Lain Metropolitan
Nenek Sulih Tinggal Bertahun-tahun di Tumpukan Sampah Usai Ditinggal Mati Suami dan Diusir Anak Tiri
Nenek 75 tahun bernama Sulih Warti bertahun-tahun tinggal di rumah penuh tumpukan sampah.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Nenek 75 tahun bernama Sulih Warti bertahun-tahun tinggal di rumah penuh tumpukan sampah.
Sekitar 5-6 tahun belakangan, nenek renta itu tidur di dalam rumahnya yang dipadati sampah plastik di Kompleks Daperla, Jalan Kramat Jaya, RT 07 RW 014 Kelurahan Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.
Kondisi ini terjadi setelah nenek Sulih Warti ditinggal mati suami dan diusir anak tirinya dari rumah di wilayah Malaka, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.
Wakil RT 07 RW 014 Kelurahan Tugu Utara Elisabeth Theresia mengatakan, nenek Sulih Warti sempat tinggal bertahun-tahun di Rorotan bersama suaminya.
Namun, ketika sang suami meninggal bertahun-tahun silam, nenek Sulih Warti langsung diusir oleh anak tirinya sehingga kembali tinggal di Tugu Utara.
"Nenek Sulih Warti ini tinggal di rumah itu sendiri aja. Awalnya memang kan tinggal di situ, terus pindah ke Malaka pas nikah," kata Elisabeth di lokasi, Rabu (5/4/2023).
"Nah pas suaminya meninggal itu dia diusir sama anak tirinya semua, anak sambungnya," jelasnya lagi.
Baca juga: Kisah Nenek 75 Tahun Tidur di Atas Tumpukan Sampah Selama Bertahun-tahun di Koja
Elisabeth menuturkan, rumah penuh sampah yang ditinggali nenek Sulih Warti sekarang ini sudah dimilikinya sekitar 10 tahun lamanya.
Namun, perilaku nenek Sulih Warti yang kini tidur di dalam rumah tumpukan sampah itu baru terjadi sekitar 5-6 tahun lamanya.
Seiring keputusan nenek Sulih Warti tinggal di dalam rumah penuh tumpukan sampah, warga tidak menganggapnya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Sebab, selama ini Sulih Warti merupakan orang yang normal ketika diajak berbicara.
Nenek ini juga mengerti pembicaraan setiap orang dan bisa membalas percakapan dengan baik.
"Kalo dibilang ODGJ, dia ngobrolnya normal, makanya waktu RT-RW kan, kebetulan sebulan sekali di kantor RW ini ada dokter, pas bicara sama dokter nyambung," jelas Elisabeth.

Elisabeth menambahkan, sampah-sampah yang menumpuk di dalam rumah Sulih Warti dibawa sendiri oleh nenek tersebut.
Hidup Melarat, Warga Kampung Tongkol Ancol Kecewa Tahu Tunjangan DPR Makin Melimpah: Sangat Tak Adil |
![]() |
---|
Kisah Sukirwan dan Perahu Eretan yang Bertahan di Tengah Gemerlap Jakarta |
![]() |
---|
Kisah Haru Anak Kuli Bangunan di Bandung: Ngampus Bawa Rp11 Ribu, Usai Lulus Umrahkan Ibu Tercinta |
![]() |
---|
Kisah Ajaib, 2 Anak Sopir Taksi Tembus Fakultas Kedokteran, Perjuangan Hidupnya Bikin Merinding |
![]() |
---|
Rahasia Bikin Celana Jeans Kece, Bos Nyoel Jeans Bagikan Tips Cuci Denim Agar Tetap Keren DipakaiĀ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.