Orang Tenggelam di Kali Sunter Diduga WNA Uzbekistan yang Ditangkap Densus 88 pada 24 Maret Lalu

Seorang warga negara asing (WNA) tenggelam di Kali Sunter, wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (10/4/2023) pagi. 

Gerald Leonardo Agustino/ TribunJakarta.com
Petugas Sudin Gulkarmat Jakarta Utara melakukan orang tenggelam di Kali Sunter. Korban diduga WNA yang kabur usai menusuk seseorang, Senin (10/4/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, KELAPA GADING - Seorang warga negara asing (WNA) tenggelam di Kali Sunter, wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (10/4/2023) pagi. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJakarta.com, korban tenggelam diduga seorang WNA asal Uzbekistan yang sebelumnya ditangkap Densus 88 Antiteror pada 24 Maret 2023 lalu. 

Korban yang tenggelam diduga berjenis kelamin pria dengan inisial BA (32). 

Yang bersangkutan diduga kabur dan melompat ke Kali Sunter usai menusuk seseorang pada pagi tadi. 

"Informasinya seperti itu, seorang warga asing melakukan penusukan, lalu melarikan diri ke Kali Sunter," ucap Kasiops Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara Abdul Wahid saat dikonfirmasi. 

Baca juga: Seorang WNA Diduga Tenggelam di Kali Sunter Saat Kabur Usai Lakukan Penusukan

"Kami belum bisa pastikan sebelum korban ditemukan," sambungnya. 

Korban yang diketahui tenggelam sejak pukul 7.24 WIB akhirnya ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 13.50 WIB siang ini. 

Dengan mengerahkan perahu karet, petugas Sudin Gulkarmat di lokasi menyisir sepanjang Kali Sunter untuk menemukan jenazah korban. 

Setelah ditemukan, jenazah terduga WNA itu dibawa ke rumah sakit untuk menjalani proses autopsi. 

Sementara itu, berdasarkan TribunJakarta.com di lokasi pencarian sepanjang Kali Sunter, petugas kepolisian dari berbagai satuan tampak berdatangan sejak pagi hingga siang. 

Terpantau pihak kepolisian yang mendatangi lokasi orang tenggelam ini berasal dari Polsek Kelapa Gading, Polres Metro Jakarta Utara, Polda Metro Jaya, hingga Densus 88 yang juga mengerahkan anjing pelacak K-9. 

Beberapa polisi berpakaian bebas tampak mengecek beberapa area di sekitar Kali Sunter sambil membawa anjing pelacak tersebut. 

Namun, belum jelas apa maksud dan tujuan para polisi mendatangi lokasi orang tenggelam ini. 

TribunJakarta.com juga sudah mencoba memintai keterangan dari pihak kepolisian dan Imigrasi Jakarta Utara soal WNA yang tenggelam ini. 

Akan tetapi, hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan dari kedua instansi tersebut. 

Densus 88 Tangkap 4 WNA Uzbekistan

Sebelumnya, dilansir dari Kompas.com, Densus 88 Antiteror Polri menangkap empat WNA asal Uzbekistan yang diduga terkait tindak pidana terorisme, 24 Maret 2023 silam. 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, keempat WNA Uzbekistan yang ditangkap adalah BA alias JF (32), OMM alias IM (28), BKA (40), dan MR (26).

"Densus 88 Antiteror Polri bekerja sama dengan Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Utara, 3 dari 4 WNA Uzbekistan ini diduga terlibat dalam aktivitas terorisme melalui propaganda di media sosial dan merupakan bagian dari organisasi teror Internasional," kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (4/4/2023).

Baca juga: Penampakan Cewek Uzbekistan dan Maroko Tertangkap jadi PSK di Jakbar, Kini Terancam Dipidana

Ramadhan menjelaskan bahwa ada beberapa aktivitas menonjol dari WNA tersebut.

Misalnya WNA inisial BA yang terpantau aktif menyebarkan propaganda di berbagai platform media sosial serta berupaya mencari orang-orang yang memiliki pemahaman yang sama dengannya di Indonesia dalam rangka melaksanakan aksi teror.

Keempat WNA itu melakukan perjalanan ke Indonesia dengan rute transit di Istanbul-Abudabi dan Malaysia.

Dua dari empat WNA itu berangkat ke Indonesia pada 6 Febuari 2023, sementara dua lainnya pada 27 Febuari 2023.

Berdasarkan informasi dari pemerintah Uzbekistan serta hasil penyelidikan tim Densus 88, tiga WNA itu merupakan bagian dari organisasi teror Internasional Katiba Tauhid Walzihad.

Adapun organisasi itu beraktivitas di wilayah Timur Tengah, khususnya Suriah.

Sedangkan yang satu lainnya yang berinisial BKA memiliki peran penyedia dukungan keuangan dan dokumen palsu.

"Dari empat tadi, tiga aktif dan merupakan bagian dari organisasi teroris. Dan satu adalah pendukung atau supporting atau penyedia dukungan keuangan serta pembuatan dokumen palsu," ujar Ramadhan.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved