Dishub DKI Kena Semprot PSI Gegara Mau Naikkan Tarif Transjakarta: Kebangetan Banget!

Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Eneng Malianasari tak setuju dengan rencana kenaikan tarif Transjakarta, khususnya saat jam sibuk.

Elga Hikari Putra/TribunJakarta.com
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Eneng Malianasari (kanan) saat mengingatkan jajaran Dinkes agar RSUD tidak melakukan diskriminasi kepada perempuan dalam hal kesehatan. 

Salah satu moda transportasi yang tengah dipertimbangkan untuk tarifnya dinaikkan ialah Transjakarta.

Survei pun sudah dilakukan Dishub DKI lewat instagram resminya (@dishubdkijakarta).

Lewat unggahan instagram story, Dishub DKI melakukan jajak pendapat terkait rencana kenaikan tarif tersebut.

Dari hasil survei yang dilihat TribunJakarta.com hingga pukul 15.40 WIB, sebanyak 82 orang warganet tak setuju dan hanya 18 persen yang setuju tarif Transjakarta dinaikan.

Kemudian, Dishub DKI pun melakukan survei terkait nominal kenaikan tarif yang mungkin bisa diterapkan.

Ada tiga opsi yang bisa dipilih masyarakat, yaitu Rp 4.000 flat sepanjang hari, Rp 5.000 flat sepanjang hari, serta Rp 4.000 (pukul 05.00 - 07.00 WIB) dan Rp 5.000 (mulai pukul 07.00 WIB).

Hasilnya, sebanyak 73 persen warganet memilih opsi kenaikkan tarif menjadi  Rp 4.000 sepanjang hari.

Kemudian, opsi Rp 5.000 sepanjang hari dipilih 12 persen warganet dan sisanya dipilih 15 persen warganet.

Syafrin menerangkan, tarif Transjakarta jadi salah satu yang dipertimbangkan untuk dinaikkan lantaran selama ini tak pernah mengalami perubahan.

Padahal beberapa moda transportasi lainnya, seperti KRL Commuter Line sudah beberapa kali mengalami penyesuaian tarif.

“Tarif existing Rp 3.500 itu sudah sejak 2007 tidak ada kenaikan, sementar moda angkutan lainnya mengalami penyesuaian,” ujarnya.

Hasil dari jajak pendapat yang dilakukan Dishub DKI di media sosial itu pun nantinya bakal jadi bahan evaluasi dalam memutuskan soal jadi atau tidaknya tarif angkutan umum di ibu kota naik.

Oleh sebab itu, anak buah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono ini pun memastikan, tarif angkutan umum di ibu kota saat ini belum naik.

“Tarif belum naik, kami hanya melakukan survei, karena begitu ada usulan tentu kami tidak dia saja. Kami hasil mengkaji komprehensif,” tuturnya.

“Itu (survei di medos) tes ombak, kami mengecek bagaimana persepsi masyarakat terhadap usulan ini,” sambungnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved