Viral di Media Sosial
Tak Cuma Dilaporkan ke Polisi, Bima TikTokers yang Kritik Lampung Ngaku Keluarganya Diintervensi
Tak hanya dilaporkan ke polisi, TikTokers bernama Bima yang mengkritik Pemerintah Provisi Lampung keluarnganya kini mulai diusik.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
Unggahan ini pun direspons oleh netizen yang banyak mendukung aksi kritikannya.
Pemuda bernama lengkap Bima Yudho Saputro ini bahkan menyebut dirinya berasal dari Provinsi 'Dajjal' sembari menunjuk slide Provinsi Lampung.
"Aku berasal dari provinsi ini Dajjal (sembari menunjuk tulisan Lampung)," katanya.
Ia lalu menjelaskan beberapa poin yang menjadi kritikannya.
Baca juga: Jadi Korban Mbah Slamet, Pasutri di Lampung dan Ibu Anak Asal Magelang Sama-sama Hilang Sejak 2021
Adapun poin kritik tersebut di antaranya soal banyak jalan rusak yang dibiarkan bertahun-tahun di Lampung.
"Gua sering bahas jalan karena jalan itu kayak infrastruktur yang paling umum dan untuk mobilisasi ekonomi di Lampung,"
"Tapi jalan-jalan di Lampung tuh kayak 1 KM bagus, 1 KM rusak terus jalan ditempel tempel doang, ini apa sih, ini pemerintah main ular tangga atau apa," kata dia.
Selain itu, dia juga menyoroti pembangunan Kota Baru di Lampung Selatan yang telah menelan anggaran miliaran rupiah namun mangkrak.
"Contohnya Kota Baru itu dari zaman gua SD sampe sekarang gua nggak pernah denger kabarnya lagi,"
"Itu aliran dana dari pemerintah pusat itu ratusan miliar, dan gua nggak tau tuh sekarang udah jadi tempat jin buang anak kali," celotehnya.
Kemudian, Bima juga menyebutkan banyak praktik korupsi yang terjadi di Provinsi Lampung.
Baca juga: Jadi Korban Mbah Slamet, Pasutri di Lampung dan Ibu Anak Asal Magelang Sama-sama Hilang Sejak 2021
"Aduh nggak usah bahas suap di mana-mana udah kayak makanan sehari-hari gitu kan, kayak suap-suap duit kena lo," umpatnya.
Selanjutnya, di sektor pendidikan, pemuda yang kini tinggal di Australia mengatakan bahwa praktik kolusi pun marak di Lampung.
"Gua nggak bilang Lampung itu kekurangan orang pintar ya, Lampung itu banyak banget orang pintar, cuman proses penyaringan peserta didik yang ada di Lampung itu sendiri itu banyak banget kecurangan,"
"Bahkan yang berkontribusi itu orang-orang yang bekerja di sektor pendidikan, kayak dosen nitipin anaknya, rektor nitipin ponakannya," terang dia.
Baca juga: Kecelakaan Hari Ini di Lampung:Sopir Truk Ngantuk Tewaskan 2 Penumpang, Korban Terjepit Sulit Keluar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.