Siswa SMA Jalan Kaki Pingsan
Tak Cuma Orangtua, Kakek Viky Juga Baru Tahu Cucunya Jalan Kaki 16 Km ke Sekolah, Tak Cerita?
Terungkap fakta bahwa orangtua sampai kakeknya tak tahu Viky berjalan kaki ke sekolah. Kok bisa?
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Ternyata tak hanya orangtua, kakek Viky pun baru tahu cucunya jalan kaki 16 km pulang pergi ke sekolahnya yang berada di Bojongsari, Depok.
Padahal aktivitas itu sudah dilakukan Viky selama dua tahun terakhir ini.
Viky tinggal di daerah Ciputat dan bersekolah di Bojongsari. Setiap hari, siswa SMA yang baru saja ujian kelulusan itu mengaku berjalan kaki ke sekolah.
Viky kelelahan di pinggir jalan hingga hampir pingsan lalu dibantu oleh warga.
Momen itulah menjadi awal mula Viky viral di media sosial.
Terungkap fakta bahwa orangtua sampai kakeknya tak tahu Viky berjalan kaki ke sekolah.
Hal itu diungkapkan oleh Camat Ciputat bernama Mamad dalam wawancaranya bersama TribunJakarta.com, Kamis (25/5/2023).
Mamad pun mengaku baru mengetahui hal itu setelah viral.
Pasalnya, Viky tak pernah menceritakan hal tersebut. Jangankan Mamad, orangtua hingga kakek Viky pun tak tahu.
"Iya dia (Viky) itu bener jalan kaki 16 km bulak balik ke sekolah, dia menutup diri kita juga gak tahu awalnya gimana, setelah viral baru tahu, karena gak pernah diekspos, dia gak pernah laporan juga,"
"Bahkan si kakeknya saja baru tahu dia seperti itu," tutur Mamad.
Viky sempat menceritakan momen pertama kali orangtuanya mengetahui dirinya jalan kaki ke sekolah.
Orangtua Viky bahkan sampai menangis karena sedih.
Pasalnya, orangtua mengaku memberikan uang Rp 10 ribu setiap harinya untuk Viky.
Baca juga: Keluarga Viky Tak Miskin Berdasarkan Sensus Desember 2022, 2 Adiknya Nunggak Sekolah Baru-baru Ini
"Awalnya mereka gak tahu, mereka kaget aku jalan," kata Viky ketika menjadi bintang tamu di acara Pagi-pagi Ambyar, Rabu (24/5/2023).
"Yang mereka tahu kamu naik angkutan umum?" tanya Rian Ibram, host acara Pagi Pagi Ambyar.
"Iyaa," kata Viky.
Viky rupanya punya alasan pilih berjalan kaki dibandingkan naik kendaraan umum meski diberi ongkos oleh orangtua.
Viky lebih memilih uang tersebut disimpan orangtuanya untuk keperluan sehari-hari.
Pasalnya, Viky sadar betul ekonomi keluarganya sedang tak baik.

"Mereka sampai nangis kenapa jalan gitu kan udah dikasih ongkos. Kata saya yaudah simpen aja buat makan di rumah, buat yang lain, gitu," tutur Viky.
Di sisi lain, Rian Ibram sempat keheranan dengan keputusan Viky memilih sekolah yang jauh dari rumah.
Menurutnya mengapa Viky tak memilih menuntut ilmu di sekolah yang jaraknya dekat dari rumah.
"Kenapa kamu cari sekolah yang jauh dari rumah? Kenapa sekolah yang jaraknya jauh 8 Km, pergi dan pulang totalnya 16 Km," ucap Rian Ibram.
Viky kemudian menguraikan alasannya.
Ia mengaku sebagai murid pindahan di sekolahnya di Bojongsari.
Anak pertama dari empat bersaudara itu bercerita sebelumnya ia sempat bersekolah yang jaraknya dekat dari rumah.
Namun kala itu ia tak naik kelas, dan terpaksa pindah ke sekolahnya yang sekarang.
"Saya murid pindahan," kata Viky.
"Dulu itu awal sekolah, lumayan deket dari rumah, terus pas Covid saya enggak naik kelas,"
"Karena ada guru baik, dia ngirim ke sana (sekolah di Bojongsari," imbuh Viky.
Konten kreator yang memviralkan Viky, Dani kemudian menceritakannya dengan lebih detail.
Baca juga: Viral Kisah Viky Jalan Kaki Sekolah 16 KM, Ternyata Sang Paman Sudah Izin Ibunya untuk Bikin Konten
"Jadi sebelumnya sekolahnya deket dari rumah, itu SMK juga jurusannya komputer, tapi SPPnya mahal keluarga engga mampu," ucap Dani.
"Terus pak Covid itu sekolah online kebetulan Viky enggak punya Hp, jadi itu yang menyebabkan enggak naik kelas,"
"Mau enggak mau pindah," imbuhnya.

Viky lalu bercerita sebenarya dia diberi uang Rp 10 ribu oleh orangtuanya untuk ongkos ke sekolah.
Namun Viky memilih untuk menyimpan uang tersebut, dan berjalan kaki saja,
"Awalnya engga tahu, tapi semenjak viral itu kaget," ucap Viky.
"Sampai nangis, kenapa jalan, kan udah dikasih ongkos, saya bilang simpen aja buat di makan di rumah," imbuhnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.