Viky Siswa SMA Viral Dibully, Sang Ibunda Nangis Tetap Merasa Bangga Kepada Anaknya: Jangan Berubah
Sambil menangis, Via berterimakasih kepada Tuhan karena menganugrahkan Viky sebagai anaknya yang baik.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Ibunda Viky, Via merasa bersyukur dan merasa bangga meski putranya kini dibully setelah viral di medsos.
Sambil menangis, Via berterimakasih kepada Tuhan karena menganugrahkan Viky sebagai anaknya yang baik.
Hal itu diungkapkan Via ketika menjadi bintang tamu bersama Viky di acara FYP Trans 7 yang dikutip TribunJakarta.com, Jumat (2/6/2023).
Viky merupakan siswa SMK Daarun Nimah yang mengaku jalan kaki pulang pergi ke sekolah.
Setelah kisahnya viral, Viky banyak menuai reaksi simpati dari netizen.
Namun ada juga netizen yang menuding Viky hanya cari sensasi demi terkenal.
Di tengah hujatan terhadap anaknya, orangtua Viky tetap merasa bersyukur dan bangga kepada sang putra.
"Viky, mama bangga punya anak seperti Viky. Mama papa berterima kasih keA Allah dikasih anak baik," ucapnya ibunda Viky sembari menitihkan air mata.
Via berharap, kelak sang putra menggapai cita-citanya menjadi orang sukses.
Via juga berharap, Viky terus menjadi sosoknya seperti saat ini.
Apalagi, lanjut Via, sang putra memiliki tekad yang kuat untuk lulus sekolah di tengah ekonomi pas-pasan yang sedang menimpa keluarga.
Baca juga: Datangi Rumah Viky, Terkuak Alasan Guru Minta Murid yang Viral Jalan Kaki Tak Perlu Hadir Wisuda SMK
Viky pun tak malu membantu orangtuanya bekerja dan tak pernah membantah.
"Semoga dia sukses ke depannya. Jangan pernah berubah, saya bangga sama anak saya," ucap Via.
"Dia tekadnya kuat, dia harus lulus, mau kerja bantu orangtua. Anak zaman sekarang mana ada yang mau seperti dia. Dia anaknya dari dulu enggak pernah bantah orangtua," sambungnya.
Fakta terbaru Viky
Pengakuan Viky kini diragukan setelah nama sekolahnya terungkap.

Viky viral setelah terekam hampir pingsan di Simpang Gaplek karena kelelahan jalan kaki pulang pergi ke sekolah sepanjang 16 km.
Viky bercerita rumahnya berada di Ciputat, sementara sekolahnya ada di Bojongsari Lama.
Viky juga mengaku sudah menjalani aktivitas tersebut selama dua tahun lamanya karena kondisi ekonomi keluarganya yang miris.
Kisah Viky kemudian viral hingga mendapatkan simpati ratusan ribu warganet.
Namun fakta baru terungkap setelah sekolah tempat Viky belajar akhirnya diketahui.
Berdasarkan penelusuran TribunJakarta, Viky merupakan siswa di SMK Daarun Nimah Jalan Masjid Nurul Falah II, Kecamatan Bojongsari Lama, Depok.
Guru dan teman Viky yang enggan disebutkan namanya mengungkap cerita berbanding terbalik.
Berikut sederet fakta terbaru yang TribunJakarta rangkum:
Baca juga: Viky Ngaku Didatangi Kepala Sekolah Setelah Viral, Ternyata Diminta Selesaikan Tugas Syarat SKL
1. Benarkah jalan kaki ke sekolah selama 2 tahun?
Pengakuan Viky yang berjalan kaki ke sekolah sejak 2 tahun lalu tampaknya kini diragukan.
Faktanya Viky baru satu tahun bersekolah di SMK Daarun Nimah karena menjadi murid pindahan.
Viky sebelumnya sekolah di SMK Al Hidayah yang lokasinya tak jauh dari rumahnya di Ciputat, Tangerang Selatan.
Guru Viky di SMK Daarun Nimah mengungkapkan bahwa dirinyalah yang membawa Viky bersekolah di tempatnya.
Lantaran, saat itu, sekira 2022, Viky tengah putus sekolah pada kelas XI dari SMK Al Hidayah.
Viky pindah bersyarat ke SMK Daarun Nimah dan naik kelas XII.

"Iya, pindahnya baru setahun," kata guru tersebut.
Tak hanya itu, staf sekolah Viky juga mengatakan tidak benar siswa SMA tersebut jalan kaki ke sekolah.
"Kalau soal jalan kaki itu tidak benar ya," ujar salah seorang staf sekolah yang enggan disebut namanya, Rabu (31/5/2023).
Ia mengatakan, dari keterangan teman kelasnya, Viky bahkan mengendarai sepeda motor untuk bersekolah.
"Teman kelasnya itu ngomong dia naik motor. Kalau gak salah warnanya putih kuning motornya, jenis matic," bebernya.
"Gimana dua tahun, dia itu kan murid pindahan di sini dan cuma setahun, sekarang sudah lulus," sambungnya.
2. Alasan tak naik kelas bukan karena ketinggalan pelajaran?
Viky sempat mengaku tak naik kelas di sekolah lamanya di Ciputat.
Alasannya karena Viky tak punya ponsel ketika sekolah melakukan pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19.
Rupanya pengakuan Viky ini pun diragukan.
Baca juga: 2 Kali Bantu Viky Tetap Sekolah, Guru Baik Bereaksi saat Rapat Kelulusan Tahu Muridnya Banyak Absen
Seorang guru di SMK Daarun Nimah mengatakan, Viky dikeluarkan dari SMK Al Hidayah karena jarang masuk.
"Karena jarang masuk," katanya.
Viky akhirnya keluar dari SMK AL Hidayah, tak ingin remaja tersebut putus sekolah, guru tersebut akhirnya menawarkan bantuan.
Ia menawarkan Viky untuk sekolah di tempatnya mengajar di SMK Daarun Nimah.
"Iya akhirnya yaudah saya masukin lah kemari (SMK Daarun Nimah)," imbuhnya.

3. Teman lihat Viky bawa motor ke sekolah?
Teman sekolah Viky yang enggan disebutkan namanya pun tak percaya Viky jalan kaki ke sekolah.
Teman pernah melihat Viky ke sekolah membawa kendaraan.
"Kayaknya enggak mungkin jalan kak. Saya lihat sih dia bawa motor yang warna merah Xeon. Seringnya bawa motor," ucap teman Viky.
Sehari-hari, Viky diungkap temannya merupakan sosok pendiam dan sering menyendiri.
Di kelas, Viky yang merupakan siswa jurusan pemasaran ini tak terlalu aktif.
Teman juga membenarkan Viky baru masuk SMK Daarun Nimah saat masuk kelas 12.
"Kelas tiga masuk sini anak baru pindahan dia. Diam pendiam emang orangnya, diajak main juga jarang mau," ucapnya.
Menolak Diwawancara
TribunJakarta.com sudah mencoba mewawancarai langsung Viky, namun pihak keluarganya belum berkenan.
"Iya belum bisa ditemui, habis viral-viral itu kan jadi belum bisa ditemui," kata seorang yang masih keluarganya Viky di lokasi, Selasa (23/5/2023).
Kendati demikian, ia juga belum bisa memberi keterangan terkait viralnya Viky.
"Saya harus rembukan dulu sama keluarga yang lain, sama Viky juga. Takutnya kan nanti saya salah-salah ngomong," tuturnya.
"Gini saja, saya minta nomor kontak mas. Nanti kalau sudah rembukan saya hubungi lagi gimana," sambungnya lagi.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.