Udara Jakarta Tidak Sehat Diprediksi Sampai Agustus, Kok Bisa Hujan dan Industri Jadi Faktor?

Kualitas udara Jakarta sedang tidak sehat. Bahkan kondisi yang bisa mengganggu kesehatan itu diprediksi berlangsung hingga Agustus 2023.

Tribun Jateng /Hermawan Handaka
Ilustrasi kualitas udara di Jakarta Utara - Kualitas udara Jakarta sedang tidak sehat. Bahkan kondisi yang bisa mengganggu kesehatan itu diprediksi berlangsung hingga Agustus 2023. 

Selain curah hujan, Asep juga mengatakan, industri di Jakarta masih menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya sehingga turut memperburuk kualitas udara.

"Jadi, memang kami pasti selalu rutin melakukan monitoring terhadap kondisi emisi pabrik yang ada di Jakarta, tetapi memang masih ada pabrik-pabrik di Jakarta yang menggunakan batu bara," kata Asep Sabtu (17/6/2023).

Karena itu, Asep meminta kepada para pemilik pabrik untuk segera beralih menggunakan sumber energi lainnya yang lebih ramah lingkungan.

"Kalau targetnya memang belum ada pasti kapannya tapi kami berharap memang kesadaran dari para pemilik pabrik untuk segera secara bertahap menggunakan mengganti bahan bakarnya dari batu bara," kata Asep.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto merespons tudingan bahwa dinas yang dipimpinnya tidak becus mengawasi kawasan industri sehingga membuat kualitas udara di Jakarta buruk, di TMP Kalibata, Jakarta Timur, Sabtu (17/6/2023). 
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto merespons tudingan bahwa dinas yang dipimpinnya tidak becus mengawasi kawasan industri sehingga membuat kualitas udara di Jakarta buruk, di TMP Kalibata, Jakarta Timur, Sabtu (17/6/2023).  (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Selain itu, Asep juga meminta kepada warga Jakarta untuk beralih menggunakan transportasi umum untuk mengurangi buruknya kualitas saat ini.

"Seperti sama-sama kita ketahui sumber polusi udara terbesar di Jakarta dari kendaraan bermotor sektor transportasi hampir 67 persen."

"Itu menandakan bahwa memang sudah seharusnya warga Jakarta aware terhadap kondisi kendaraannya baik itu menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan ataupun melakukan uji emisi secara rutin."

"Lalu kalau memang dimungkinkan masyarakat pindah ke sarana transportasi publik karena memang sarana transportasi publik sudah cukup memadai," papar Asep.

Asep menambahkan, Pemprov DKI Jakarta terus bekerjasama dengan pemerintah pusat untuk terus meningkatkan layanan transportasi umum agar masyarakat mau beralih dari kendaraan pribadinya.

Kelakar Heru

Sementara itu, Heru Budi Hartono menanggapi santai semakin buruknya kualitas udara di ibu kota dalam beberapa hari terakhir.

Bahkan, Jakarta sempat memuncaki daftar teratas kota dengan kualitas udara terburuk di dunia versi IQAir pada Selasa (6/6/2023) lalu.

Saat dimintai tanggapan soal adanya kemungkinan pencemaran dari kawasan industri di sekitar Jakarta, Heru tak mau banyak berkomemtar.

Orang nomor satu di DKI justru berkelakar bakal meniup asap polusi yang mencemari udara Jakarta.

“Iya (asap polusi) saya tiup saja,” ucapnya sambil memperagakan cara meniup, Senin (12/6/2023).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved