Dinas KPKP Pastikan DKI Bebas Rabies: Sudah Sejak 2004

Meski demikian, Eli mengakui, DKI Jakarta tetap merupakan daerah berisiko tinggi terhadap penularan rabies.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Acos Abdul Qodir
Dok Kominfotik Jaksel
Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan menggelar vaksinasi untuk hewan penular rabies, Kamis (5/11/2020) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta memastikan ibu kota berstatus bebas rabies.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas KPKP DKI Suharini Eliawati menanggapi viral di media sosial seorang anak asal Buleleng, Bali meninggal usai digigit anjing rabies.

Ia menyebut, status ini berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 566/Kpts/PD.640/10/2004 tentang Pernyataan Provinsi DKI Jakarta Bebas Rabies.

“Sejak tahun 2004, status DKI Jakarta merupakan daerah bebas rabies,” ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (20/6/2023).

Meski demikian, Eli mengakui, DKI Jakarta tetap merupakan daerah berisiko tinggi terhadap penularan rabies.

“Karena DKI berbatasan dengan daerah endemis dan lalu lintas HPR (hewan penular rabies) yang tinggi ke wilayah DKI Jakarta,” ujarnya.

Baca juga: Tak Hanya PMK, Waspada Penyakit PPR Pada Hewan Kurban, Ini Gejalanya!

Pilu! Detik-detik Bocah Penyayang Binatang Tewas Digigit Anjing Rabies, Sang Anak Sempat Berontak

Untuk mencegah penularan rabies, Dinas KPKP pun menggencarkan vaksinasi yang tak hanya menyasar hewan berpemilik, namun juga hewan liar.

Kegiatan vaksinasi rabies ini pun beriringan dengan kegiatan pengendalian populasi melalui sterilisasi.

“Vaksinasi rabies bertujuan untuk memberikan kekebalan pada hewan terhadap infeksi virus penyebab penyakit rabies,” tuturnya.

“Target vaksinasi yang dituju adalah populasi anjing, kucing, musang, dan kera yang merupakan hewan penular rabies,” sambungnya.

DPRD Minta Pemprov DKI Antisipasi Rabies

Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Thopaz Nugraha Syamsul meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) waspada terhadap bahaya penyakit rabies.

Baca juga: Beda Kasus Study Tour ke Yogya: EO Diduga Gelapkan Uang di Bekasi, Orangtua di Tangerang Keberatan

Hal ini dikatakan Thopaz menanggapi viral di media sosial seorang anak asal Buleleng, Bali meninggal dunia akibat gigitan anjing rabies.

Politikus senior Gerindra ini pun menyebut, peristiwa ini bisa terjadi kapanpun dan dimanapun, tak terkecuali di DKI Jakarta.

“Ini bisa terjadi di kota mana saja, termasuk di Jakarta. Oleh karenanya, saya minta Dinkes Jakarta segera melakukan langkah pencegahan,” ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (19/6/2023).

Wakil Ketua DPD Gerindra DKI ini pun meminta Dinkes DKI segera mengecek ketersediaan vaksin anti rabies (VAR) di RSUD maupun Puskesmas di ibu kota.

Ia pun minta jajaran Dinkes DKI menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan penanggulangan saat terjadi gigitan anjing rabies.

“Saya juga mengimbau kepada warga yang memiliki anjing agar sering dicek kesehatannya dan diberikan vaksin anti rabies,” ujarnya.

“Serta kalau ada keluarga atau siapapun yang terkena gigitan Gar segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat,” sambungnya.

Baca juga: Monyet Ngamuk hingga Masuk Rumah di Sawangan, Petugas Damkar Terpaksa Tembakan Obat Bius

Ia pun mewanti-wanti Dinkes DKI supaya tak ada kasus rabies yang ditemukan di ibu kota.

Thopaz juga mengajak masyarakat bersama-sama peduli dan cegah kejadiaan itu jangan sampai terulang kembali.

Apalagi, penularan rabies ini bukan hanya pada gigitan anjing, tapi juga bisa dari berbagai binatang peliharaan lainnya, seperti kucing hingga kera.

“Pastikan yang memiliki anak kecil lebih berhati-hati terhadap binatang,” tuturnya.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved