Terkuak Masa Kecil Remaja Obesitas 200 Kg di Jakarta Timur, Badannya Berbeda dari yang Lain

Terkuak masa kecil remaja yang mengalami obesitas di Jalan SMP 160, Kelurahan Ceger, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur bernama Ahmad Juwanto (19).

Bima Putra/TribunJakarta.com
Kondisi Ahmad Juwanto (19) yang mengalami obesitas hingga memiliki berat lebih dari 200 kilogram, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (5/7/2023). (1) 

TRIBUNJAKARTA.COM - Terkuak masa kecil remaja yang mengalami obesitas di Jalan SMP 160, Kelurahan Ceger, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur bernama Ahmad Juwanto (19).

Sekedar informasi Juwanto memiliki berat lebih dari 200 kilogram sehingga mengakibatkan seluruh aktivitas sehari-harinya terganggu dan harus dibantu orang lain.

Bobot tubuhnya sekarang membuat Juwanto tidak memungkinkan untuk berjalan.

Seluruh waktunya dihabiskan dengan berbaring dan duduk di ruang tamu rumah.

Baca juga: Pria di Tangerang Obesitas 200 Kg Sejak 8 Tahun Lalu, Celana Tak Ada yang Muat Akhirnya Pakai Sarung

Juwanto menyebut dirinya mengalami obesitas sejak usia 10 tahun.

Namun ia masih bisa beraktivitas seperti biasa hingga usia 17 tahun.

Memasuki usia 18 tahun, berat badan Juwanto meningkat pesat.

"Sejak umur 10 tahun (mulai obesitas). Waktu itu masih bisa beraktivitas sampai umur 17 tahun. Naik drastis (berat badan) umur 18 tahun," kata Juwanto di Jakarta Timur, Rabu (5/7/2023).

Sebelum beratnya lebih dari 200 kilogram pihak keluarga sebenarnya sudah berupaya membawa Juwanto ke sejumlah fasilitas kesehatan untuk mendapat penanganan medis.

Sudah tiga rumah sakit di wilayah Jakarta Timur didatangi, tapi karena tidak membuahkan hasil dan pihak keluarga terbebani dengan biaya akomodasi pengobatan pun terpaksa terhenti.

Baca juga: Besok, Pemuda Obesitas 230 Kilogram di Jakarta Timur Dievakuasi ke RS Adhyaksa

Keterbatasan ekonomi pihak keluarga dan obesitas diderita juga membuat Juwanto terpaksa putus sekolah, hal ini diperburuk dengan minimnya perhatian pemerintah.

Setelah sekolah swasta tempat Juwanto belajar tutup karena kekurangan murid, hingga kini Juwanto belum melanjutkan pendidikan ke jenjang kelas 2 sekolah menengah pertama (SMP).

"Inginnya seperti teman-teman lain, mau sembuh," ujar Wanto.

Pihak keluarga sendiri tidak mengetahui pasti penyebab obesitas yang diderita Juwanto, sehingga mereka tidak dapat berbuat banyak untuk memulihkan kondisi Juwanto.

Nenek Juwanto, Lina (54) menuturkan sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) cucunya tersebut memang sudah mengalami obesitas dan bobotnya terus bertambah hingga dewasa.

Baca juga: Mirip Fajri tapi Usianya Lebih Muda, Kisah Juwanto Obesitas 200 Kg Sudah Putus Sekolah Sejak SMP

"Memang badannya gede dari kecil sih, dari SD juga sudah besar badannya. Sudah kelihatan gede," tutur Lina.

Pada Jumat (30/6/2023) lalu petugas medis dan jajaran Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur sempat hendak mengevakuasi Juwanto ke rumah sakit.

Nenek Juwanto, Lina (54) saat memberi keterangan terkait kondisi cucunya yang mengalami obesitas, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (5/7/2023).

Namun karena pihak keluarga belum mendapat jaminan pembiayaan selama Juwanto menjalani perawatan di rumah sakit dari Pemprov DKI Jakarta, tawaran tersebut sempat ditolak.

"Ntar masalah biaya bagaimana. Dua tahun lalu sudah pernah berobat selama enam bulan, dapat bantuan. Tapi enggak ada perubahan. Cuman dibilang pola makan diatur," lanjut Lina.

Lina mengatakan pihak keluarga tidak menolak Juwanto dirawat di rumah sakit, dengan catatan pemerintah menjamin menanggung seluruh biaya pengobatan dan akomodasi.

Pasalnya keterbatasan ekonomi pihak keluarga membuat pihak keluarga bingung untuk memenuhi ongkos perjalanan dari rumah di Kelurahan Ceger menuju rumah sakit.

"Kita enggak ada duit, duit dari mana," sambung dia.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved