Sesalkan Adanya Polemik JIS Warisan Anies Baswedan, Gerindra Singgung ‘Dosa’ Masa Lalu

Menurutnya, kini pihak pro maupun kontra dengan Anies justru sibuk saling menyalahkan dan mencari pembenaran satu sama lain.

Nur Indah Farrah Audina/TribunJakarta.com
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra Rany Mauliani di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (12/7/2022). 

Hal ini dikatakan Gembong bukan tanpa alasan, ia pun mencontohkan pernyataan yang sempat diungkap salah satu tangan kanan Anies, Geisz Chalifah.

Saat itu Geisz sempat mengungkapkan bahawa JIS dirancang oleh perusahaan konsultan Buro Happold yang sudah kenyang pengalaman membangun stadion megah di Eropa.

Setelah pernyataan itu keluar dari mulut Geisz, tak lama kemudian Buro Happold pun membuat pernyataan resmi yang membantah seluruh omongan Geisz.

Buro Happold pun memastikan tak ikut mendesain, merancang, apalagi turut andil dalam pengerjaan konstruksi JIS.

Perusahaan asal Inggris itu pun mengaku hanya diminta membuat panduan pembangunan JIS supaya memenuhi standar FIFA.

“Pernyataan timnya pak Anies ini kan berarti bertolak belakang dengan fakta,” ujarnya.

Ia pun menyebut, para simpatisan Anies ini mengeluarkan berbagai pernyataan keliru itu lantaran tak mau JIS warisan Anies dianggap jelek.

Sehingga bila ada pihak lain yang menjelekan JIS, maka mereka akan melawannya.

“Seolah-olah JIS itu adalah barang sakral yang tidak boleh tersentuh, barang yang sudah sangat sempurna,” tuturnya.

“Jadi, ketika kami mau nyoel-nyoel, kami dianggap giring-giring ke persoalan politis. Kan ini jadi persoalan juga, jadi titik sentral masalahnya di situ,” sambungnya.

Gembong justru menyebut, para simpatisan Anies Baswedan itu seharusnya bersyukur pemerintah pusat mau turun tangan membantu menyempurnakan kekurangan JIS.

Dengan demikian, stadion yang selalu dibangga-banggakan Anies Baswedan itu bisa memenuhi standar FIFA dan layak menggelar pertandingan bertaraf internasional.

Apalagi, JIS merupakan satu dari sekian banyak stadion yang diusulkan sebagai venue Piala Dunia U-17 yang akan digelar di Indonesia akhir 2023 mendatang.

“Apapun yang kami kerjakan belum tentu sempurna juga kan, karena kami sadar tidak sempurna, maka ketika ada orang lain yang mau menyempurnakan ya seharusnya kita berterima kasih,” kata Gembong.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved