Asal Usul Tradisi Rebo Wekasan, Begini Hukum Meyakininya dalam Pandangan Islam

Besok peringatan Rebo Wekasan, simak asal usul tradisi Rebo Wekasan serta hukum meyakininya menurut pandangan Islam.

Editor: Muji Lestari
pexels.com
Ilustrasi. Simak asal usul tradisi Rebo Wekasan, serta hukum meyakininya menurut pandangan Islam 

Dalam kitab-kitab tersebut disebutkan, seorang Waliyullah yang telah mencapai maqam kasyaf (kedudukan tinggi dan sulit dimengerti orang lain) mengatakan, dalam setiap tahun pada Rabu terakhir bulan Safar, Allah SWT menurunkan 320.000 macam bala dalam satu malam.

Oleh karena itu, ia menyarankan umat Islam untuk salat dan berdoa memohon agar dihindarkan dari bala' tersebut.

Untuk salat Rebo Wekasan, di setiap rakaatnya membaca surat al Fatihah dan Surat Al-Kautsar 17 kali, Al-Ikhlas 5 kali, Al-Falaq, dan An-Nas 1 kali.

Kemudian setelah salam, membaca doa khusus yang dibaca sebanyak tiga kali.

Waktunya dilakukan pada pagi hari (waktu Dhuha).

Ilustrasi rebo wekasan
Ilustrasi. Simak asal usul tradisi Rebo Wekasan, serta hukum meyakininya menurut pandangan Islam

Masih dari penjelasan A Muabrok Yasin, memang ada hadis dla'if yang menerangkan tentang Rabu terakhir di Bulan Safar, yaitu:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: آخِرُ أَرْبِعَاءَ فِي الشَّهْرِ يَوْمُ نَحْسٍ مُسْتَمِرٍّ. رواه وكيع في الغرر، وابن مردويه في التفسير، والخطيب البغدادي..

"Dari Ibn Abbas ra, Nabi Saw bersabda: "Rabu terakhir dalam sebulan adalah hari terjadinya naas yang terus-menerus." HR. Waki' dalam al-Ghurar, Ibn Mardawaih dalam at-Tafsir, dan al-Khathib al-Baghdadi. (dikutip dari Al-Hafidz Jalaluddin al-Suyuthi, al-Jami' al-Shaghir, juz 1, hal. 4, dan al-Hafizh Ahmad bin al-Shiddiq al-Ghumari, al-Mudawi li-'Ilal al-Jami' al-Shaghir wa Syarhai al-Munawi, juz 1, hal. 23).

Selain dla'if, hadits ini juga tidak berkaitan dengan hukum (wajib, halal, haram, dan lainnya), melainkan hanya bersifat peringatan (at-targhib wat-tarhib).

Ilustrasi
Ilustrasi. Mengenal asal-usul Rebo Wekasan serta tata cara shalat tolak bala (freepik.com)

Tata Cara Shalat Tolak Bala

Dikutip dari iainmadura.ac.id, di pesantren-pesantren, setiap malam Rabu terakhir bulan Safar ba'da salat Maghrib, dilaksanakan kegiatan berupa salat sunah hajat agar menolak bala' (hajat lidaf'il bala').

Salat dilaksanakan empat rakaat, baik dengan dua tasyahud satu salam, dengan niat:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ لِدَفْعِ الْبَلَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى

atau dua tasyahud dua salam, dengan niat:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ لِدَفْعِ الْبَلَاءِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Setelah membaca Al-Fatihah, kemudian membaca:

  • Surat Al-Kautsar 17 kali
  • Surat Al-Ikhlash 5 kali
  • Surat Al-Falaq 1 satu
  • Surat An-Nas 1 kali
Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved