Asal Usul Tradisi Rebo Wekasan, Begini Hukum Meyakininya dalam Pandangan Islam

Besok peringatan Rebo Wekasan, simak asal usul tradisi Rebo Wekasan serta hukum meyakininya menurut pandangan Islam.

Editor: Muji Lestari
pexels.com
Ilustrasi. Simak asal usul tradisi Rebo Wekasan, serta hukum meyakininya menurut pandangan Islam 

Hal ini dilakukan tiap rakaat. Artinya, tiap rakaat membaca semua surat tersebut.

Selesai salat empat rakaat, kemudian membaca doa ini:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. اللّٰهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوَى وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ اِكْفِنِيْ مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لَآ إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ بِرَحْمَتِكَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اللّٰهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ اِكْفِنِيْ شَرَّ هٰذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِيْ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Tata cara ini ada dalam kitab Kanzun Najah Was-surur Karya Syekh Abdul Hamid Qudus, dan Dinuqil dalam kitab Nubdzatul Anwar.

Sesudah salat sunnah membaca:

  • Istighfar 70 kali
  • Salawat Nabi 100 kali
  • Hasbunallah wani'mal wakil 70 kali
  • Surat Yasin ketika sampai ayat Salamun qoulan mirrobbir rohim dibaca 313 kali kemudian berdoa: Ya Allah semoga kita beserta keluarga selamat dari musibah, bala, dan lainnya. Amin.

Hari Tersial Sepanjang Tahun

Benarkah Rebo Wekasan menjadi hari tersial sepanjang tahun?

Pada Rebo Wekasan atau hari Rabu terakhir di bulan Safar, dipercayai oleh sebagian masyarakat muslim Jawa bahwa hari tersebut merupakan hari sial.

Pasalnya, sebagian masyarakat muslim di Jawa memercayai bahwa pada Rebo Wekasan, Allah menurunkan 320 bala bencana.

Sehingga masyarakat muslim di Jawa yang percaya pun berlomba-lomba melakukan sholat tolak bala yang disebut sebagai sholat Lidaf'il Bala.

Shalat Lidaf'il Bala atau sholat Rebo Wekasan merupakan ritual atau tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat muslim di Jawa yang memercayai Rebo Wekasan tersebut.

Shalat tersebut bertujuan untuk meminta perlindungan kepada Allah dari bala yang dipercaya diturunkan pada Rebo Wekasan.

Namun, ternyata sholat Rebo Wekasan ini tidak memiliki dasar hukum yang jelas.

Dalam Muktamar NU ke-25/1971 di Surabaya serta Muktamar NU tahun 1978 di Magelang, disebutkan pula bahwa sholat Rebo Wekasan termasuk dalam fatwa haram.

Dewan Pakar PW Aswaja NU Center Jatim pun menjelaskan bahwa untuk

Hukum Rebo Wekasan dalam Pandangan Islam

Dikutip dari tebuireng.online, berikut hukum meyakini datangnya malapetaka di akhir Bulan Shafar:

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved