Pilpres 2024

Sejarah di Balik 'Subianto' Nama Belakang Prabowo: Dari Pertempuran Lengkong hingga 3 Kali Capres

Dengan kiprah militernya sampai berpangkat Letnan Jenderal dan karir politik sebagai pemimpin partai terbesar kedua di Indonesia, nama besar Prabowo s

(TRIBUNNEWS.COM/Bian Harnansa)
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto berdiskusi dengan sejumlah awak media Group Kompas Gramedia di Kantor Redaksi Kompas TV, Jakarta. Kamis (24/10/2013) 

tahun-tahun berikutnya, lahir adik Soemitro, yaitu Sukartini, Miniati, Subianto dan Sujono.

Subianto ini yang kemudian namanya diabadikan di belakang nama Prabowo.

Pertempuran Lengkong

Pada 25 januari 1946, Margono mendapat telepon dari Sekretaris Negara, AG Pringgodigdo.

Dua putranya, Suabainto dan Sujono dikabarkan gugur pada sebuah pertempuran melawan serdadu Jepang di Lengkong Wetan, Serpong, Tangerang (kini Tangerang Selatan).

Pertempuran setelah kemerdekaan itu kemudian dikenal dengan nama Pertempuran Lengkong.

Letnan Subianto Djojohadikoesoemo (22) dan adiknya, Sujono Djojohadikoesoemo (17) yang tergabung dalam Tentara Keamanan Rakyat (TKR) itu gugur.

Letnan Subianto dan Sujono di bawah pimpinan Mayor Daan Mogot berangkat ke markas Jepang yang tersisa di Lengkong Wetan.

Total sekitar 60 prajurit menaiki tiga truk dan satu Jip hasil rampasan dari Inggris tiba di Lengkong pukul 16.00 WIB.

Misi melucuti tentara Jepang di Indonesia yang sudah merdeka itu berubah berdarah.

Pimpinan Ditjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) bersama Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, Dandim 0506 Letkol Inf Ali Imran dan veteran perang menggelar upacara penghormatan para pahlawan Pertempuran Lengkong di Taman Makam Pahlawan (TMP) Taruna Kota Tangerang, Rabu (25/1/2023). 
Pimpinan Ditjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) bersama Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, Dandim 0506 Letkol Inf Ali Imran dan veteran perang menggelar upacara penghormatan para pahlawan Pertempuran Lengkong di Taman Makam Pahlawan (TMP) Taruna Kota Tangerang, Rabu (25/1/2023).  (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

Mayor Daan Mogot dan dua tentara lainnya masuk ke markas Jepang untuk menyampaikan maksud kedatangannya.

Sementara puluhan pasukan lainnya di luar diserahkan kepada Letnan Subianto dan Letnan Soetopo.

Mereka mulai melucuti senjata para tentara Jepang di luar.

Saat perundingan berjalan di dalam, tiba-tiba tembakan meletus di luar, tanpa diketahui dari mana arahnya.

Pasukan TKR pun terjebak hingga senjata yang sudah dilucuti kembali direbut tentara Jepang. Pertempuran pun pecah.

Mayor Daan Mogot yang keluar berusaha menghentikan pertempuran gagal.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved