Siswa Korban Bully Kehilangan Kaki

Kasihannya Fatir usai Ditekel Temannya: Ditinggal Kesakitan, Harus Berjalan Ngesot Cari Bantuan

Bahkan, ulah nakal teman-temannya itu membuat Fatir kini harus mengikhlaskan kaki kirinya hilang karena diamputasi.

|
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
SDN Jatimulya 09 Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi TKP siswa diduga jadi korban bullying hingga diamputasi. 

Aksi sliding kaki, kata Sukaemah, merupakan perbuatan biasa yang dilakukan para siswa ketika bercanda.

Sukaemah menilai aksi tersebut bukan lah perundungan.

"Iya, bercanda, mereka bercanda-bercanda, main, terus jajan. Jadi kalau untuk perundungan kayaknya terlalu jauh untuk dirundung. Ini mereka jajan, bercanda, selengkatan kaki satu orang, ke Fatir, jatuh," katanya.

Ejekan yang dilontarkan teman-teman ke Fatir dianggap sebagai hal biasa.

"Kalau bercanda-canda, (bilang), 'Haa, Lu jelek Lu, mungkin ya namanya anak-anak sudah kelas 6, itu sudah Biasa kayaknya. Mungkin menurut Fatir lain lagi kayaknya ya," kata Sukaemah.

Sukaemah menambahkan dirundung teman-temannya, Fatir tak pernah melaporkan ke pihak sekolah.

Menderita kanker tulang

Sebelum divonis kanker tulang, Fatir menjalani berbagai pengobatan medis.

Namun, upaya-upaya itu tidak kunjung membuahkan kesembuhan.

Kondisi Fatir bahkan semakin memburuk.

Pada Agustus 2023, dokter mendiagnosis Fatir mengalami kanker tulang. Kaki kiri Fatir harus segera diamputasi.

"Informasi dari dokter, benturan dan cedera yang dialami Fatir memicu aktif munculnya kanker tulang dan sekarang sudah menyebar dan terjadi pendarahan, jadi harus diamputasi," papar Diana.

Amputasi merupakan jalan terakhir yang diambil karena sejumlah pemeriksaan di tiga rumah sakit menyatakan hasil yang sama.

Kini Fatir tengah dirawat di HCU RS Kanker Dharmais Jakarta karena kondisinya belum stabil setelah menjalani operasi amputasi.

DPRD Kabupaten Bekasi Pantau Perkembangan Kasus

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi M. Nuh melakukan klarifikasi secara langsung ke SDN Jatimulya 09, dia meminta penjelasan terkait kabar dugaan bullying.

"Ada dugaan perundungan kalau bahasa sekarang bullying di SDN 09 Jatimulya, terus terang saya baru tahu tapi ya kemudian saya coba secepatnya klarifikasi bertanya kepada pihak sekolah," kata M. Nuh.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved