Siswa Korban Bully Kehilangan Kaki
Siswa Diduga Korban Bully yang Diamputasi Sempat Merangkak Kesakitan, Tapi Tak Ada yang Tolong
FAA siswa yang diduga jadi korban bullying di Bekasi hingga berujung diamputasi, sempat merangkak kesakitan usai jatuh diselengkat. Tapi tak ditolong
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Pebby Adhe Liana
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBUN SELATAN - Siswa berinisial FAA (12) di Bekasi, Jawa Barat, harus diamputasi kaki kirinya karena sakit yang dideritanya.
Ia didiagnosa mengidap kaker tulang. Diduga, penyakit yang dideritanya itu dipicu karena tindakan bullying yang dilakukan teman sekolahnya.
Hal ini dikatakan oleh sang ibu Diana Novitasari (40), terkait dugaan putranya yang pernah menjadi korban bullying saat masih menduduki bangku sekolah dasar, di SDN Jatimulya 09 Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Diana menjelaskan, peristiwa ini terjadi pada Februari 2023 lalu saat putranya masih kelas 6 SD di sekolah tersebut.
Ketika itu, FAA merupakan anak yang sehat dan tidak memiliki riwayat sakit apapun pada bagian tulang atau kakinya.
Semua berubah pada pagi hari di bulan Februari, FAA tiba-tiba saja mengeluh sakit saat bangun dari tidur dan akan beraktivitas sekolah.
FAA awalnya tak mau menjelaskan tentang penyebab kakinya mendadak sakit.
Dia hanya menolak untuk berangkat sekolah pada pagi hari itu.
Hal ini pun terjadi hingga tiga hari kemudian, sampai membuat sang ibu kebingungan.
"Dia (FAA) tidak berbicara sama saya waktu itu, tiga hari kemudian mau sekolah kakinya sakit akhirnya saya paksa untuk bicara," kata Diana, Selasa (31/10/2023).
Setelah dipaksa dengan bujukan, FAA akhirnya mau bicara soal pemicu sakit pada kakinya itu.
Ketika itu, ia terlihat seperti orang yang ketakutan.
Diana diminta agar tidak marah ketika mengetahui penyebab kaki anaknya sakit.
"Saya bangunkan untuk sekolah ribut kakinya sakit nah jadi saya bicaralah tadinya dia gak mau ngomong, dia bilang 'Mamah janji dulu ya jangan marah, Mamah janji ya' seperti kaya orang ketakutan aja," terang dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.