Siswa Korban Bully Kehilangan Kaki
Siswa Diduga Korban Bully yang Diamputasi Sempat Merangkak Kesakitan, Tapi Tak Ada yang Tolong
FAA siswa yang diduga jadi korban bullying di Bekasi hingga berujung diamputasi, sempat merangkak kesakitan usai jatuh diselengkat. Tapi tak ditolong
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Pebby Adhe Liana
"Diagnosanya itu bulan Agustus (2023), awalnya itu berobat ke klinik terdekat, pengobatan cukup panjang yah sampai di titik diamputasi itu," jelas dia.
Sering Diejek Teman
Diana mengatakan, selain mendapatkan perundungan fisik, putranya juga kerap menerima ejekan dari teman-temannya.
FAA menurut Diana, merupakan sosok yang aktif di sekolah.
Dia kerap maju ke depan kelas ketika diminta gurunya menjawab soal atau pertanyaan.
Hal ini rupanya kerap menjadi bahan ejekan teman sebayanya, dia juga dikatakan sebagai anak manja yang selalu bergantung pada ibunya.
"Sebelum itu (jatuh diselengkat) sering di olok-olok ‘anak mamah', sok kegantengan’ kaya gitu, karena anak saya sering maju kalau di kelas jadi ya menjatuhkan mental," kata Diana, Selasa (31/10/2023).
FAA tak pernah mengadukan perbuatan temannya ke guru, Diana hanya pernah mendengar cerita langsung dari putranya perlakuan teman sebayanya.
Sebagai seorang ibu, Diana sempat menanyakan hal itu ke wali kelas tetapi pihak guru tidak bisa berbuat banyak.
"Saya sempet bilang ke wali kelasnya yang terjadi sama anak didiknya, tapi (dia bilang) itu bukan kuasa saya," terang Diana.
Sekolah Bantah
Wakil Kepala SDN Jatimulya 09 Bekasi Sukaemah mengatakan, pihaknya membantah tuduhan telah terjadi tindakan bullying atau perundungan di lingkungan sekolah.
"Tadi kami sudah berklasifikasi, kami tidak ada perundungan sama sekali dan prosesnya sudah ke hukum, jadi kami sedang menunggu proses hukum," kata Wakil Kepala SDN Jatimulya 09 Sukaemah, Selasa (31/10/2023).
Sukaemah menjelaskan, kejadian yang menimpa siswa berinisial FAA bermula pada 22 Februari 2023.
Ketika itu, FAA diselengkat oleh salah satu temannya saat jalan menuju ke kantin.
Hal ini yang diduga dianggap oleh orang tuanya sebagai perundungan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.