Makna Slogan 'From River to The Sea' Bagi Palestina, serta Kaitannya dengan Perang 6 Hari pada 1967
Mengenal makna slogan 'from river to the sea' yang digaungkan oleh rakyat Palestina, begini sejarah kemunculannya.
TRIBUNJAKARTA.COM - Mengenal slogan 'from river to the sea' yang digaungkan oleh rakyat Palestina, apa maknanya?
Slogan "from river to the sea, Palestine will be free" ramai digunakan untuk menyampaikan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Kalimat slogan tersebut berarti "dari sungai hingga laut, Palestina akan merdeka".
Kalimat dukungan "From river to the sea, Palestine will be free" belakangan digaungkan, terutama di media sosial, setelah rentetan serangan Israel ke wilayah Palestina.
Tak hanya di media sosial, kalimat tersebut diucapkan dalam pidato-pidato dukungan bahkan poster-poster demonstrasi.
Kalimat "from river to the sea" memiliki sejarah panjang sebelum digunakan untuk mendukung Palestina pada tahun ini.
Lantas, apa makna slogan "from river to the sea" bagi Palestina?
Makna From River to The Sea
Kalimat "from river to the sea, Palestine will be free" merupakan penggalan slogan yang populer di Palestina sejak 1960-an.
Dikutip dari The Guardian, slogan ini mengacu kepada tanah milik negara Palestina yang berada di antara Sungai Yordan di sebelah timur Tepi Barat hingga Laut Mediterania di sebelah barat.
Sungai Yordan berbatasan dengan wilayah yang saat ini ditempati Israel. Seiring waktu, pendukung Israel seperti Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman menganggap slogan tersebut bermakna sebagai semangat genosida terhadap Israel.
Menurut Yousef Munayyer seorang penulis keturunan Palestina-Amerika, frasa tersebut tidak berhubungan dengan genosida atau upaya menghancurkan Israel.
Sebaliknya, kalimat ini berarti keinginan warga Palestina untuk hidup di tanah mereka sebagai warga negara yang bebas dan setara, tidak didominasi oleh orang lain atau mendominasi mereka.
Sejarah Awal Wilayah Palestina Terbagi Dua
Memahami slogan "from river to the sea" tidak terlepas dari sejarah wilayah negara Palestina terbagi menjadi dua dan ditempati oleh Israel.
Dikutip dari Dawn, Kerajaan Inggris yang menjajah Palestina mengakhiri masa penjajahannya pada 1940-an.
Namun setelah itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membuat perjanjian akan membagi wilayah Palestina menjadi dua, sebagian ditempati warga asli dan sebagian menjadi negara bagi penganut agama Yahudi bernama Israel.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.