Organisasi HAM Ungkap Dugaan Israel Curi Organ Mayat Warga Palestina: Tenaga Medis Punya Bukti

Euro-Med melihat indikasi adanya pencurian organ vital mayat warga Palestina oleh pihak Israel untuk dijual.

Euro-Med
Kuburan massal warga Palestina korban serangan Israel. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Di balik serangan yang bertubi-tubi selama sebulan lebih terakhir, Israel tak hanya membunuh masyarakat Gaza, Israel, melainkan ada kejahatan lain yang dilakukan.

Organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) yang bermarkas di Swiss, Euro-Med Monitor mengungkap dugaan kebiadaban Israel terhadap mayat-mayat warga Palestina yang menjadi korban serangannya.

Euro-Med melihat indikasi adanya pencurian organ vital mayat warga Palestina oleh pihak Israel untuk dijual.

Tuduhan serius ini diunggah langsung Euro-Med di lamannya.

Mereka mendesak agar dibentuk komite investigasi internasional yang independen untuk menyelidiki dugaan pencurian organ ini.

Selama serangan Israel sejak 7  Oktober 2023, Euro-Med memiliki dokumentasi atas penyitaan jenazah di rumah sakit yang ada di Gaza oleh Israel.

Jenzaah yang diangkut tentara Israel berasal dari Rumah Sakit Al-Shifa, dari kawasan koridor aman di Jalan Salah Al-Din, dan termasuk dari Rumah Sakit Indonesia.

"Tentara Israel juga menggali dan menyita jenazah dari kuburan massal yang didirikan lebih dari 10 hari lalu di salah satu halaman Kompleks Medis Al-Shifa," tertulis di rilis Euro-Med, Minggu (26/11/2023).

Hanya puluhan jenazah yang diserahkan ke Palang Merah Internasional untuk proses penguburan.

Sedangkan puluhan jenazah lainnya masih ditahan tentara Israel.

Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina.
Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina. (G,aps, via Tribunnews)

Tudingan Euro-Med juga berdasarkan keterangan dari sejumlah tenaga medis profesional di Gaza.

"Para profesional medis ini menemukan bukti pencurian organ, termasuk hilangnya koklea dan kornea serta organ vital lainnya seperti hati, ginjal, dan jantung," terang Euro-Med.

Dokter di beberapa rumah sakit di Gaza mengatakan kepada tim Euro-Med Monitor bahwa pencurian organ tidak dapat dibuktikan atau disangkal hanya dengan pemeriksaan medis forensik, karena banyak jenazah menjalani prosedur pembedahan sebelum kematiannya. 

Mereka menyatakan bahwa mustahil bagi mereka untuk melakukan pemeriksaan analitis penuh terhadap mayat-mayat yang ditemukan mengingat intensnya serangan udara dan artileri serta masuknya warga sipil yang terluka.

Namun mereka mendeteksi beberapa tanda kemungkinan pencurian organ oleh militer Israel.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved