Ayah Banting Anak di Muara Baru

'Awan Pergi ke Surga', Tetangga Takjub Lihat Langit Cerah Usai Pemakaman Anak Tewas Dibanting Ayah

Mereka berkumpul sembari menengadah ke langit, memperhatikan cerahnya horison dengan awan putih tebal tersinari cahaya matahari petang.

Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com
Warga mengabadikan langit sore yang cerah di kawasan Muara Baru dan mengibaratkan kepergian K alias Awan (10) sebagai perjalanan ke surga, Kamis (14/12/2023). 

Meski putus sekolah, semangat Awan masih dapat dirasakan banyak warga di sekitar tempat tinggalnya.

Sosok Awan sebagai bocah yang rajin bergaul salah satunya diungkapkan Sumiati, tetangga korban.

Menurut Sumiati, banyak yang merasakan kesedihan atas kematian Awan.

"Banyak sekali warga sini yang merasa kehilangan ya, sedih," ucap Sumiati.

Warga memotret langit sore yang cerah di kawasan Muara Baru
Warga memotret langit sore yang cerah di kawasan Muara Baru dan mengibaratkan kepergian K alias Awan (10) sebagai perjalanan ke surga, Kamis (14/12/2023).

Veny, seorang petugas PPSU Kelurahan Penjaringan, juga mengaku begitu terpukul mengetahui tewasnya Awan.

Bagi Veny, Awan adalah seorang anak yang periang dan gemar membantu, juga seringkali ikut membawa karung dan sampah yang diangkut petugas PPSU.

Veny dan teman-temannya petugas PPSU bahkan punya panggilan sayang kepada Awan.

"Dia itu bocilnya PPSU gitu, dia itu mainnya sama anak-anak PPSU, jadi dibilangnya bocilnya PPSU," kata Veny.

Semasa hidup, Awan kerap kali mendatangi posko petugas PPSU di kantor Kelurahan Penjaringan.

Veny pun sering mendapati Awan berjalan kaki sendirian di ketika dirinya sedang menyapu jalan.

Foto Awan mengenakan rompi petugas PPSU dan bergaya di atas gerobak motor Kelurahan Penjaringan.
Foto Awan mengenakan rompi petugas PPSU dan bergaya di atas gerobak motor Kelurahan Penjaringan. (Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com)

Awan lalu akan membantu membawakan karung maupun sampah yang baru saja dibersihkan Veny dari zona kerjanya.

"Dia kalau manggil kita mami, mami, gitu. Terakhir ketemu itu dia sudah nungguin saya di atas motor, mau ikut (bersih-bersih jalan)," ungkap Veny.

Awan tewas dianiaya ayah kandungnya Usman (44) pada Rabu (13/12/2023) siang sekitar pukul 14.00 WIB.

Usman tega memukuli, menendang, dan membanting anaknya lantaran kesal mengetahui korban menyerempet anak tetangga saat bermain sepeda.

Usai menganiaya korban, Usman sempat membawanya ke rumah sakit namun tak tertolong.

Atas kejadian ini, Usman segera diamankan aparat Polres Metro Jakarta Utara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved