Sosok Bernie Sanders, Senator Paling Lantang Sebut AS Beri Israel Uang dan Bom untuk Hancurkan Gaza

Bernie Sanders, seorang senator AS tak berpartai alias independen, lantang menyuarakan dosa pemerintahannya pada penyerangan Israel ke Palestina.

(AFP /TIMOTHY A. CLARY)
Senator Vermont Bernie Sanders menyampaikan pidato kemenangan di Manchester, New Hampshire, Selasa malam (12/02/2020). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Bernie Sanders, seorang senator Amerika Serikat (AS) tak berpartai alias independen, lantang menyuarakan dosa pemerintahannya pada penyerangan Israel yang membumihanguskan Gaza, Palestina, dua bulan terakhir ini.

Senator yang berasal dari negara bagian Vermont itu tegas menyatakan bahwa AS menggelontorkan uang dan bom kepada Israel.

Bantuan logistik perang itu digunakan untuk bertubi-tubi membombardir Gaza.

Sejak 7 Oktober 2023 lalu hingga hari ini, Senin (18/12/2023), 19.097 warga Palestina terbunuh.

Sebanyak 8.000 di antaranya anak-anak dan 6.200 di antaranya perempuan.

Bahkan, lebih dari 77.000 bangunan dan rumah hancur rata dengan tanah.

Data tersebut berdasarkan catatan resmi Biro Pusat Statistik Palestina.

Sanders menekankan bahwa AS tidak bias memberikan bantuan keamanan kepada negara yang melakukan pelanggaran berat terhadap HAM.

Bagi Sanders, serangan Hamas kepada Israel pada 7 Oktober 2023 lalu adalah satu hal.

Tapi kekejaman serangan Israel yang tak henti selama dua bulan terakhir ini adalah kejahatan luar biasa.

“Tetapi pemboman tanpa pandang bulu yang dilakukan pemerintahan Netanyahu adalah tidak bermoral, melanggar hukum internasional, dan Kongres harus menuntut jawaban atas tindakan kampanye ini," jelas Sanders dalam keterangan resminya di laman sanders.senate.gov pada Jumat (15/12/2023).

Sanders mengatakan, apa yang dirasakan warga Gaza saat ini benar-benar di luar nalar.

Penderitaan mereka setiap hari dirudal hingga ditembak tentara Israel sungguh tak terbayangkan.

Semua itu terjadi berkat bantuan keuangan dan senjata dari AS.

Sanders ingin masyarakat dan pemerintah AS mengakui tangan mereka berdarah di Gaza.

“Skala penderitaan di Gaza tidak dapat dibayangkan. Hal ini akan diingat sebagai salah satu babak tergelap dalam sejarah modern kita."

"Ini adalah bencana kemanusiaan, dan hal ini dilakukan dengan bom dan uang Amerika."

"Kita harus menghadapi fakta tersebut dan kemudian kita harus mengakhiri keterlibatan kita dalam tindakan tersebut,” tegasnya.

Melalui pernyataan dalam bentuk resolusi tersebut, Sanders meminta Departemen Luar Negeri melaporkan setiap pelanggaran hak asasi manusia yang diakui secara internasional yang disebabkan oleh operasi militer yang tidak pandang bulu atau tidak proporsional di Gaza.

Dia juga meminta informasi mengenai tindakan yang telah diambil AS untuk membatasi risiko sipil yang disebabkan oleh tindakan militer Israel, pernyataan bahwa pasukan keamanan Israel tidak melakukan pelanggaran hak asasi manusia, ringkasan senjata yang diberikan kepada Israel sejak 7 Oktober, dan penilaian terhadap Israel atas kepatuhan terhadap hukum kemanusiaan internasional di Gaza.

Senator AS dari Vermont, Bernie Sanders. (1)
Senator AS dari Vermont, Bernie Sanders. (1)

Sosok Bernie Sanders

Suara lantang Bernie Sanders ini termasuk minoritas dibandingkan suara senator lain maupun kebijakan pemerintah AS di bawah Presiden Joe Biden yang mendukung serangan Israel.

Sanders sendiri merupakan senator kawakan di AS.

Dia anggota independen terlama di Senat Kongres dalam sejarah Negeri Paman Sam itu.

Sanders menjadi senator dari Vermon sejak 1990 hingga sekarang.

Sanders lahir pada tahun 1941 di Brooklyn.

Dia bersekolah di James Madison High School, Brooklyn College dan University of Chicago.

Setelah lulus pada tahun 1964, dia pindah ke Vermont.

Pada tahun 1981, ia terpilih (dengan 10 suara) untuk masa jabatan pertama dari empat masa jabatan sebagai Wali Kota Burlington.

Sanders mengajar di Sekolah Pemerintahan John F. Kennedy di Harvard dan di Hamilton College di bagian utara New York sebelum pemilihannya pada tahun 1990 sebagai anggota Kongres Vermont.

Meski melawan serangan Israel, ternyata, Sanders lahir dalam keluarga kelas pekerja Yahudi asal Polandia.

Ia menikahi Jane O'Meara Sanders dan memiliki empat anak, evi, Heather, Carina, dan David serta tujuh cucu.

Kendati tak berpartai, namun Sanders erat dikaitkan berafiliasi dengan Partai Demokrat.

Sanders sempat hampir menjadi calon presiden AS dari Partai Demokrat, namun kalah dari Hillary Clinton pada 2016.

Seperti diketahui, Clinton akhirnya kalah dari Donald Trump pada Pilpres AS 2016.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved