Masih Ingat Awan? Bocah di Muara Baru yang Tewas Dibanting Ayah, Pelaku Buka Suara Cerita Versinya

Awalnya, lanjut Dzulham, sang ayah mengaku memukul Awan menggunakan kertas di bagian kaki.

Setelah itu, Usman hendak pulang ke rumah tak melanjutkan penganiayaan.

"Gak lama ibu-ibu ngomong 'Kalau misal mau gebukin anak lu jangan depan rumah gua', anaknya ikut ngoceh juga setelah ibunya selesai ngomong," kata Dzulham.

"Ngatain kayak gitu. Gak lama akhirnya Awan ditarik dipukul lagi, sampai bapak khilaf langsung dibanting," sambungnya.

Dzulham menyebut, cerita ini merupakan ucapan yang keluar dari mulut sang ayah saat ditanya kronologi banting Awan.

Sebelumnya, ibu dari anak yang ditabrak sepeda oleh Awan bernama Dina sudah memberikan klarifikasi.

Dalam klarifikasinya, Dina mengaku tak pernah ngomel kepada Usman.

Ia hanya menegur Awan lantaran sempat menabrak anaknya menggunakan sepeda.

"Saya di luar posisinya lagi nyuapin anak saya, Awan naik sepeda kenceng posisi setirnya di balik kemungkinan gak seimbang,"

"Anak saya sudah pinggir, pinggir sekali. Anak saya usianya 4 tahun," kata Dina.

Tak lama kemudian Awan tak sengaja menabrak putra Dina sampai menangis.

Refleks, Dina pun menegur Awan supaya bermain sepeda dengan hati-hati.

Saat itu Dina menyebut Usman melihat dirinya menegur Awan, tetapi hanya asyik main gitar.

Dina membantah ngomel ke Usman atas tindakan Awan. Justru Dina hanya menegur Awan.

"Gak ada panggil Pak Usman, saya gak pernah ngucapin satu kata pun ke Pak Usman,"