Pemilu 2024
Imam Budi Hartono, Cawalkot Depok yang Direstui Wali Kota Idris: Anak Sopir Taxi, Tak Punya Mobil
Nama Imam Budi Hartono kembali mencuat setelah disebutkan dalam pantun Wali Kota Depok, Mohammad Idris.
TRIBUNJAKARTA.COM - Nama Imam Budi Hartono kembali mencuat sebagai calon Wali Kota Depok setelah disebutkan dalam pantun Mohammad Idris, Wali Kota Depok yang kini menjabat.
Dalam pantunnya, orang nomor satu di Depok itu merestui Imam, yang notabene wakilnya, menjadi seperti dirinya kelak.
"Endorsement" itupun dimaknai positif PKS, yang juga setuju mencalokan Imam di Pilkada Depok 2024.
Imam bukan orang baru di Depok. Ia terhitung senior di dunia politik wialyah satelit DKI Jakarta.
Ia memiliki rekam jejak panjang di dunia legislatif, dan kini berkioprah di eksekutif.
Anak Sopir Taksi
Pada salah satu video di akun Youtube Imam, ia mengungkapkan profil dirinya.
Imam merupakan anak Betawi yang lahir pada Jakarta 8 Agustus 1968.
Ia anak sopir taksi bernama Sugiman asal Jawa, yang beristrikan wanita Betawi bernama Sadati.
Bersekolah di Jakarta dari mulai SD hingga SMA, Imam berkuliah di Fakultas Teknik Petrokimia Universitas Indonesia.
Selepas lulus dari kampus kuning itu, Imam meniti karir menjadi seorang guru.
Ia merupakan guru STM Panmas Depok dan SMA Hang Tuah Jakarta.

Setelah menjadi guru, Imam baru memulai karir politiknya.
Di awal masa Reformasi, Imam bergabung dengan Partai Keadilan yang kini menjadi Partai Keadilan Sosial (PKS).
Imam pun menjadi anggota DPRD Depok dari PKS sejak 1999 sampai 2009.
Imam bersama dengan panitia khusus hari jadi Depok merancang rencana tata ruang wilayah Depok di awal pembentukannya seusai memisahkan diri dari Kabupaten Bogor tahun 1999.
PKS Buka Suara soal Faktor Kekalahan di Pilkada Depok, Masih Mendebat Kejenuhan Warga 20 Tahun |
![]() |
---|
Pilkada Telah Usai, GMKI Jakarta Suarakan Masyarakat Kembali Bersatu |
![]() |
---|
Ulasan Lengkap Pilkada Depok 2024: Peta Suara 11 Kecamatan, Nasib PKS hingga Alasan Imam-Ririn Kalah |
![]() |
---|
Aktivis Pemuda NTT di Jakarta Nilai Pilkada 2024 Kondusif: Tidak Terjadi Hal yang Dikhawatirkan |
![]() |
---|
Jenuh dan Karakter Rasional Warga Kota Bekasi Jadi Faktor Rendahnya Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.