Makan Siang Gratis Dibahas di Rapat Kabinet Jokowi, Tim AMIN: Jangan Sampai Bikin Anak Obesitas

Menurut Sekretaris Dewan Pakar Timnas Anies-Muhaimin, Wijayanto Sarmin, permasalahan terkait gizi masyarakat bukan saja mengenai stunting. 

Tribunnews
Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10/2019). Ini adalah rapat pertama yang digelar di era Jokowi-Maruf. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Rapat kabinet yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (26/2/2024) kemarin membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. 

Dalam rapat tersebut, program makan siang gratis turut dibahas. 

Diketahui, makan siang gratis merupakan salah satu program unggulan dari pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat kampanye. 

Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut program makan siang gratis bakal diterapkan bertahap untuk ibu hamil dan balita, anak-anak taman kanak-kanak (TK), siswa sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), dan siswa sekolah menengah pertama (SMP).

Program ini pun sempat menimbulkan pro dan kontra lantaran anggaran yang digelontorkan sangat besar. 

Tim AMIN turut menyoroti program tersebut. 

Menurut Sekretaris Dewan Pakar Timnas Anies-Muhaimin, Wijayanto Samirin, permasalahan terkait gizi masyarakat bukan saja mengenai stunting

Sebab, tren menunjukkan masalah gizi yang sedang melejit adalah terkait obesitas bagi anak. 

"Obesitas sudah 20 persen anak-anak kita itu obesitas. Perlu dipertimbangkan betul dengan sangat matang. Jangan sampai program yang mahal ini, justru memperburuk dari aspek obesitas," ujarnya seperti dikutip dari Tayangan Kompas TV pada Selasa (27/2/2024). 

Sarmin melanjutkan program ini harus benar-benar tepat sasaran kepada masyarakat. 

Pasalnya, program tersebut menyedot anggaran yang besar. 

"Jangan sampai keluarga yang sebenarnya tidak perlu mendapatkan makan siang gratis, dibantu juga," tambahnya. 

Mencapai 83 juta orang

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut program makan siang gratis belum dibahas mendetail di rapat paripurna. 

Namun, ia menyebutkan sebanyak 83 juta orang bakal menerima makan siang gratis dan susu gratis.

Menurut AHY, program tersebut bertujuan untuk menggerakkan perekonomian. 

"Akan terjadi perputaran ekonomi di tingkat daerah, di tingkat lokal dan UMKM lokal kita tumbuh, para petani senang, nelayan senang karena hasil panen pertanian dan tangkapannya bisa diserap langsung untuk memenuhi program makan siang gratis ini," pungkas AHY. 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved