Terpanggil Tanggung Jawab Moral, Akademisi Lintas Kampus Bacakan Seruan Salemba Kritisi Rezim Jokowi

Sejumlah tokoh hadir dalam pembacaan Seruan Salemba ini yang digelar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Jalan Salemba Raya.

Elga Hikari Putra/TribunJakarta.com
Para akademisi dari berbagai kampus membacakan Seruan Salemba untuk menyikapi berbagai persoalan bangsa saat ini di Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Kamis (14/3/2024). 

Setiap tahun prestasi pelajar kita dalam sains, matematika dan bahasa semakin merosot berdasarkan ranking PISA.

"Di perguruan tinggi, jarang ada capaian mencolok dalam bidang sains, teknologi, Kesehatan, dan sosial-humaniora karena pembatasan ruang gerak ilmuwan dan dana, sehingga tidak dapat menjawab kebutuhan kemanusiaan dan peradaban," ujar dia.

Kelima,terjadi kekerasan simbolik (budaya) melalui bahasa, simbol, representasi kekuasaan, bahkan penyalahgunaan ilmu pengetahuan, dengan tujuan menyerang kesadaran, nilai dan norma terkait kebaikan, kejujuran, kebenaran, dan keadilan, demi membenarkan tindakan mempertahankan kekuasaan.

Desakan Seruan Salemba

Akademisi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun menambahkan, atas berbagai hal tersebut Seruan Salemba menyerukan beberapa desakan.

"Pertama mendesak penyelenggara negara untuk menyiapkan suksesi kekuasaan dengan\bermartabat dan beretika demi kepentingan yang luas, yaitu bangsa dan negara," ujar dia.

Kedua, mendesak dilakukannya reformasi hukum, khususnya atas produk perundang-undangan terkait politik dan pemilu, dan berbagai peraturan perundangan lain yang berimplikasi pada hayat hidup orang banyak, dengan proses transparan dan akuntabel; serta tidak lagi merumuskan hukum yang substansinya mengabaikan kedaulatan rakyat, dan hanya mengutamakan kepentingan segelintir orang saja (oligarki).

Seruan Salemba kemudian mendukung parlemen (DPR RI) untuk segera bekerja menjalankan fungsi-fungsi menyuarakan suara rakyat, melakukan penyelidikan secara terbuka terhadap penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan eksekutif agar dapat dipertanggungjawabkan.

"Mendesak penghentian intimidasi terhadap warga negara, termasuk akademisi ketika menggunakan hak berekspresi dan mengingatkan pemerintah untuk mematuhi
Konstitusi dan negara hukum," tuturnya.

Tak hanya itu, mereka juga mengajak warga masyarakat luas agar menjadi warga negara yang paham serta sadar akan hak-haknya dan berani mempertanyakan kebijakan publik khususnya yang berdampak pada ketidakadilan.

"Mengajak para ilmuwan dari Sabang sampai Merauke untuk tetap bekerja keras menghasilkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara," kata Ubed.

Terakhir, Seruan Salemba menyerukan kepada seluruh komponen bangsa untuk menjadikan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) sebagai musuh bersama.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved