Pemilu 2024

Ini Pengakuan Massa Tandingan yang Selalu Hadir di Tiap Aksi Tolak Pemilu Curang

Hampir di setiap aksi menolak Pemilu curang yang digelar pasti akan ada selalu massa tandingan.

Elga Hikari Putra/Tribunjakarta.com
Koordinator Solidaritas Mahasiswa Cinta Damai Indonesia, Lingga Pangayumi Nasution yang memimpin aksi dari massa pro Pemilu di depan KPU RI, Jumat (15/3/2024). 

"Pas di DPR kemarin saya sempat dilemparin sama yang kubu sebelah, tapi ya gapapa itu risiko dari perjuangan," kata dia.

Massa Pro dan Kontra Pemilu 2024

Diberitakan sebelumnya, massa pro dan kontra Pemilu 2024 menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor KPU RI, Jumat (15/3/2024) sore.

Lokasi aksi antara massa pro dan kontra Pemilu, dipisahkan oleh kawat berduri dan aparat kepolisian agar tak terjadi bentrok.

Massa aksi pro Pemilu mayoritas terdiri dari anak-anak muda.

Hal tersebut berbeda dengan massa aksi kontra Pemilu yang didominasi oleh para emak-emak.

Massa kontra Pemilu 2024 menggelar aksi di depan KPU RI, Jumat (15/3/2024).
Massa kontra Pemilu 2024 menggelar aksi di depan KPU RI, Jumat (15/3/2024). (TribunJakarta)

Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, emak-emak yang tergabung dalam aksi penolakan pemilu itu datang sambil mengibarkan bendera merah putih.

Mereka berasal dari massa Koalisi Rakyat Menggugat Demokrari (Karam) dengan tujuan menuntut untuk segera dibentuk hak angket Pemilu.

Selain itu, massa aksi ini juga meminta agar seluruh Komisioner KPU dipecat, serta menuntut memakzulkan Presiden Jokowi.

Koordinator Karam Demokrasi, Marlin Bato mengatakan, aksi hari ini adalah yang ketiga kalinya dilakukan di depan KPU RI.

"Kita sebelumnya sudah pernah dua kali aksi di DPR, dua kali di Bawaslu dan untuk di KPU ini hari ini yang ketiga kalinya," kata Marlin.

Terkait mayoritas massanya yang merupakan emak-emak, Marlin menyebut bahwa memang para emak-emak adalah yang paling militan untuk menyuarakan adanya dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024.

"Jadi memang bukan kali ini saja, tapi di tiap aksi kita memang selalu ada ibu-ibu ini," katanya.

Ia pun menanggapi terkait adanya massa pro Pemilu yang berada di kubu seberang.

Marlin meyakini, massa yang ada di kubu sebranh itu adalah bayaran.

"Kami menghargai mereka tetapi yang jelas aksi mereka itu sangat mengganggu aksi kami dan saya yakin mereka itu bayaran semua, beda dengan massa kita yang datang murni," tuturnya.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved