Dugaan Pelecehannya Viral, Ketua PSI Jakbar Putuskan Mundur dan Terancam Dipecat Partai

Ketua DPD PSI Jakarta Barat mundur dari jabatannya setelah terlibat dugaan pelecehan seksual.

|
Shuttershock via Tribunnews
Ilustrasi pelecehan seksual - Ketua DPD PSI Jakarta Barat mundur dari jabatannya setelah terlibat dugaan pelecehan seksual. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Usai dugaan pelecehan seksual yang dilakukannya viral di media sosial, ANL langsung menyatakan mundur dari jabatan Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jakarta Barat.

"Terduga pelaku sudah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPD sejak Selasa, 26 Maret 2024," kata Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Elva Farhi Qolbina saat dikonfirmasi, Rabu (27/3/2024).

Tak hanya itu, ANL pun terancam dipecat sebagai kader dari partai besutan Kaesang Pangarep itu.

Sebab, Elva menegaskan pihaknya tak mentolerir tindakan tersebut.

"DPW PSI Jakarta telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan prosedur internal partai. 

Kami ingin menegaskan bahwa partai kami tidak mentolerir tindakan kekerasan seksual dalam bentuk apapun dan terhadap siapapun," tegas Elva.

PSI pun menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke jalur hukum.

"Kami mendukung proses hukum yang sedang berjalan untuk memastikan keadilan
bagi semua pihak yang terlibat, termasuk memberikan dukungan penuh kepada pihak
berwajib dalam melakukan penyelidikan dan penegakan hukum yang adil," ujar Elva.

Viral di Media Sosial

Kasus dugaan pelecehan yang dilakukan ANL viral di media sosial dari unggahan akun TikTok @B35STIE, Selasa (26/3/2024).

Mulanya, seorang host bernama Tie Saranani membuka video dengan memperkenalkan diri.  Dalam video tersebut, diketahui bahwa rekaman itu dibuat pada Jumat (22/3/2024) lalu.

Tie menanyai terduga korban, W (29).

“Kenal pelaku?,” kata Tie.

“Kenal, dia Ketua PSI Jakarta Barat,” ucap korban menimpali.

W mengaku berasal dari Solo, Jawa Tengah. Saat itu ia tengah membutuhkan uang karena baru keluar dari rumah sakit.

Sebelumnya W menghasilkan uang dari berjualan online. Dia pun mendapati lowongan menjadi buzzer dan relawan PSI.

Ilustrasi pelecehan seksual - Ketua RW di Pluit diduga melakukan pelecehan verbal ke sejumlah pemngurus RW perempuan.
Ilustrasi pelecehan seksual - Ketua RW di Pluit diduga melakukan pelecehan verbal ke sejumlah pemngurus RW perempuan. (Shuttershock via Tribunnews)

Korban yang juga menyukai citra PSI sebagai partai anak muda tertarik dengan lowongan tersebut.

“Saya butuh kerjaan, baru keluar dari rumah sakit. Apalagi saya hidup sendiri, bayar BPJS dan kebutuhan sehari-hari. Makanya pas ditawarin jadi pengurus PSI saya senang," kata korban dikutip Selasa (26/3/2024).

Tak berselang lama, korban W diminta datang oleh terduga pelaku untuk urusan pekerjaan.

Namun saat dalam perjalanan, korban mengaku dibawa kabur ke rumah terduga pelaku yang saat itu dalam kondisi kosong.

Tak sampai di situ, korban juga mengaku disekap di dalam kamar, yang kemudian terjadilah pelecehan seksual di dalam kamar tersebut.

“Awalnya saya disuruh datang karena tuntutan kerjaan. Saya enggak nyangka pas di tengah perjalanan saya malah dibawa ke rumah. Saya takut, apalagi di sana saya sendiri mau minta tolong enggak ada siapa-siapa, sepi,” jelasnya.

W tidak benar-benar mengenal terduga pelaku karena baru dua hari bertemu.

Menurut W, saat itu dia kesulitan untuk kembali pulang lantaran terduga pelaku menguncinya di dalam kamar.

Terduga pelaku juga, lanjut W, mengancam dirinya untuk tutup mulut.

"Terus dia masuk ke dalam kamar dan melecehkan aku. Setelah kejadian itu aku engak langsung pulang. Aku ditahan di sana," kata W.

"Pelaku bilang jangan bilang kesiapa-siapa, diam aja. Enggak ada yang boleh tahu. Kalau ketemu dia harus seperti orang enggak kenal, kaya enggak pernah ketemu dan kejadian apa-apa," lanjutnya.

Dalam kondisi kalut dan bingung dengan apa yang sudah terjadi kepadanya, W hanya diam dan berusaha menepis pikiran buruknya.

Pasalnya kala itu, dia mengaku sudah merasa jijik dengan dirinya sendiri. Namun dia tidak berani bicara kepada siapapun.

"Aku enggak nyangka padahal aku cuma butuh pekerjaan, aku ingin kerja," pungkas dia.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved