Beda 4 Jam dengan Indonesia, Ini Cara Atasi Jet Lag Bagi Jemaah Haji yang Baru Tiba di Arab Saudi
Jemaah haji mengalami jet lag saat baru tiba di Arab Saudi? Simak cara mengatasi jet lag akibat perbedaan waktu antara Indonesia dan Saudi Arabia.
Heat stroke merupakan kondisi paling berat pada tubuh akibat cuaca panas, karena tubuh tidak dapat mengontrol suhu badan.

Saat mengalami kondisi heat stroke, suhu badan akan cepat meningkat hingga mencapai 41 derajat celcius dalam kurun waktu 10-15 menit.
Pada kondisi tersebut, tubuh sudah tak lagi dapat mengeluarkan keringat.
Heat stroke merupakan kondisi yang sangat berbahaya, karena dapat memperberat penyakit seseorang dan bahkan dapat menyebabkan kematian.
Dilansir Kompas.com dari laman Kemenkes, Koordinator Promosi Kesehatan PPIH Bidang Kesehatan Edi Supriyatna mengatakan jika perbedaan suhu ekstrim ditambah dengan kelembaban yang rendah di Arab Saudi dapat menyebabkan dehidrasi.
Apabila kondisi dehidrasi tidak segera ditangani, maka akan menyebabkan situasi yang lebih parah seperti heat exhausted bahkan heat stroke.
“Kunci dehidrasi adalah mineral loss, jadi harus minum air yang dicampur elektrolit, jangan tunggu haus,” kata Edi.
Asupan mineral yang cukup akan menjadi kunci penting untuk menjaga jemaah haji tetap terhidrasi dan terhindar dari kondisi heat stroke.
Mengonsumsi minuman berelektrolit
Air yang dicampur elektrolit berfungsi sebagai pengganti mineral yang hilang selama menjalankan ibadah haji di tengah cuaca yang terik dan minim kelembaban.
Jemaah haji dapat membuat air berelektrolit dengan cara mencampurkan satu saset oralit dengan 600 ml air, dan dikonsumsi setelah beraktivitas di luar hotel.

Selain itu, jemaah haji disarankan untuk tetap meminum air 5-6 botol per hari dengan takaran 600 ml setiap botolnya.
Edi juga meminta jemaah haji untuk menghindari pajanan sinar matahari secara langsung dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), salah satunya dengan memakai topi yang lebar.
Selain itu, jemaah haji dapat menggunakan pakaian longgar yang mudah menyerap keringat dan selalu menggunakan alas kaki ketika berpergian.
Jika terdapat bagian tubuh yang terpapar pajanan matahari secara langsung, terutama muka dan tangan, jemaah haji dapat menyemprot bagian tubuh tersebut dengan air.
Penggemar Dedi Mulyadi di AS Datang ke Lembur Pakuan,Slogan 'Bapak Aing' Lebih Dulu Menggema di Arab |
![]() |
---|
WNI Korban KDRT Suami Tertahan di Arab Saudi, Butuh Pembatalan Nikah Demi Pulang ke Tanah Air |
![]() |
---|
Kejari Jakbar Gugat Pembatalan Pernikahan untuk Bantu Pulangkan WNI Korban KDRT di Arab Saudi |
![]() |
---|
Kemenag Prediksi Cuaca Panas Terjadi di Arab Saudi Saat Puncak Ibadah Haji 2025 |
![]() |
---|
Nabung Sejak 1955, Kakek Sanusi Petani di Bogor Akhirnya Naik Haji di 2025 dan Jadi Jemaah Tertua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.