DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

Putra Eks Wabup Cirebon Latihan 5 Kali dalam Sepekan Sebelum Hadapi Paris Pernandes di Atas Ring

Ramadhani Purwadisastra, putra eks Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih bakal lawan eks atlet tinju, Paris Pernandes di atas ring.

|
Kolase Tribun Jakarta
Paris Pernandes dan Ramadhani 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Ramadhani Purwadisastra, putra eks Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih bakal lawan eks atlet tinju, Paris Pernandes di atas ring demi bantu keluarga Vina Cirebon.

Besaran yang didapat dari hasil duel tersebut bakal diberikan seutuhnya untuk membantu keluarga Vina.  Sebenarnya, Paris bukanlah lawan pertama yang dikabarkan bakal melawan Rama di atas ring.

Konten kreator TikTok, Bokir Sasmita lah yang pada awalnya digadang-gadang akan melawan Rama. Namun lantaran alasan satu dan lain hal, Bokir Sasmita yang kerap tawuran sewaktu SMA ini diganti dengan Paris Pernandes.

Memiliki lawan yang lebih berat, Rama memilih untuk memfokuskan latihan boxingnya menjadi lima kali dalam satu pekan.

Terlebih waktu pertandingan antar keduanya kemungkinan besar berlangsung dalam kurun waktu dua bulan lagi.

"Seminggu 5 kali (latihan). Pagi lari, jam 10.00 gym, jam 16.00 boxing," katanya kepada TribunJakarta.com.

Diketahui, Paris Pernandes terkenal dengan slogan 'Salam dari Binjai' yang belum lama ini viral. Salam dari Binjai sendiri merupakan konten pukul pohon pisang yang dilakukannya.

Pemuda kelahiran Binjai, Sumatera Utara ini merupakan atlet tinju yang dikabarkan pensiun akibat masalah ekonomi dan salah satu lawan yang berhasil ditaklukannya adalah Jekson Karmela dalam pertandingan ONE Championship dan Holywings Sport Show (HSS).

Padahal Jekson Karmela merupakan peraih medali emas untuk olahraga Muay Thai asal Papua.

"Tetapi tadi internal ngomongnya kalau Paris berani atau engga?. Saya bilang sangat berani, karena niat saya mendapatkan kontrak untuk (bantu) keluarga Vina," bebernya.

Awal Mula Keterlibatan Rama di Kasus Vina

Rama bukanlah anak pejabat yang cari ketenaran dibalik kasus Vina.

Ia justru dikenal lantaran namanya terseret di kasus ini dan dikaitkan dengan salah satu DPO pembunuhan Vina yakni Dani.

Memiliki unsur nama tersebut, ia kadung dibully dan dijauhi oleh teman-temannya. Bahkan di cap sebagai pembunuh.

Kemudia ia membantah tudingan ini dengan memberkan fakta bahwa pada Agustus 2016 atau ketika kejadian, ia masih duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar (SD).

Usianya saat itu barulah menginjak 11 tahun.

Bantahannya diperkuat dengan keterangan polisi terkait dua DPO atas nama Dani dan Andi yang fiktif.

Sehingga Pegi Setiawan alias Perong menjadi satu-satunya DPO dalam kasus ini. Selain itu, Pegi Setiawan menjadi tersangka kesembilan sekaligus tersangka terakhir di kasus pembunuhan Vina.

Tak hanya itu, polisi juga membantah keterlibatan anak pejabat di kasus Vina Cirebon.

Sayangnya, nasi sudah menjadi bubur. Rama kini masih terkena imbas dari rujakan netizen hingga mengalami gangguan psikologis.

Namun berkat dukungan dari keluarganya, ia bangkit dan ingin membantu keluarga Vina melalui duel di atas ring.

Selain uang hasil pertandingan tinju, ia juga memberikan uang pribadinya untuk keluarga Vina.

Besarannya pun akan disesuaikan dengan jumlah dari hasil pertandingan tinju.

Bila bayarannya dari pertandingan ini sebesar Rp 50 juta, bukan mustahil jika keluarga Vina menerima bantuan dari Rama sebesar Rp 100 juta.

"Saya ga nyari nyari duit di sini saya cuma ingin membantu," jelasnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved