DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap
Ucap Terima Kasih ke Hakim Eman Sulaeman, Pegi: "Orang yang Jujur Seperti Bapak Itu Pasti Ada"
Pasca bebas, Pegi Setiawan ucapkan terima kasih ke hakim dan yakini banyak hakim seperti sosok Hakim Eman Sulaeman.
TRIBUNJAKARTA.COM - Pasca bebas, Pegi Setiawan ucapkan terima kasih ke hakim dan yakini banyak hakim seperti sosok Hakim Eman Sulaeman.
Diketahui, Pegi Setiawan bebas setelah Hakim Tunggal Eman Sulaeman mengabulkan gugatan praperadilannya.
Sejak awal sidang praperadilan, Eman Sulaeman sudah mengatakan pantang dipengaruhi dan akan memberikan keputusan yang baik di akhir putusan praperadilan.
Dalam putusan tersebut, Hakim Eman menyebut status tersangka Pegi tidak sah dan meminta Polda Jabar untuk segera membebaskannya. Alhasil di hari yang sama, Senin (8/7/2024) kemarin, Pegi Setiawan tersenyum senang karena bisa kembali ke pelukan keluarga.
"Terutama untuk Pak Hakim Eman Sulaeman, saya sangat mengucapkan terima kasih banyak dan keluarga," ucap Pegi dikutip dari Youtube Cumicumi, Rabu (10/7/2024).
Berangkat dari sini, Pegi meyakini jika masih banyak hakim di Indonesia seperti Hakim Eman.
Sebab, kejujuran hakim Eman, lanjut dia, membuat orang yang benar akan tetap benar.
"Semoga orang yang baik seperti bapak (Eman), orang yang jujur seperti bapak itu pasti ada dan banyak untuk menegakkan keadilan di Indonesia ini. Supaya keadilan bisa tetap ditegakkan. Orang yang salah bisa tetap salah dan benar bisa tetap benar. Saya mengucapkan terima kasih banyak dan keluarga Pokoknya saya tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata. Semoga Allah SWT yang balas," katanya.
Sosok Eman Sulaeman
Hakim Eman Sulaeman merupakan anak tokoh masyarakat terkenal di Karawang, Haji Aneng.

Orangtuanya merupakan pengusaha warung sembako di kampungnya.
Eman berasal dari Kabupaten Karawang tepatnya dari Kampung Kaum Jaya, Desa Puserjaya Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang.
"Tetangga saya bangat, cuman beda lima rumah aja. Memang anak tokoh di kampungnya," kata Mochmmad Chatta (64), tetangga Eman Sulaeman.
Chatta menyampaikan, Eman Sulaeman lahir dan tumbuh besar di Karawang.
Sejak Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menegah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), dilalui Eman di Karawang.
Eman bersekolah di SD Negeri Desa Puserjaya, SMP Negeri Telukjambe Timur dan SMA Negeri 1 Telukjambe Timur.
"Kalau kuliahnya di Bandung, jadi dari lahir kecil sampai sekolah SD, SMP, SMA di Karawang," kata Chatta.
Chatta mengungkapkan bahwa Eman merupakan sosok baik meskipun pendiam.
Eman, berbicara dan berinteraksi seperlunya saja dengan tetangganya. Eman sering terlihat membaca buku di teras depan rumahnya.
"Orangnya kukuh pendirian, baik, pendiam dan disebut kutu buku juga. Saya juga sering lihat dia lagi baca buku," jelasnya.
Dirinya sempat beberapakali berinterkasi dan diskusi dengan Eman tentang masalah sosial yang sifatnya umum.
Sejak sekolah memang eman bercita-cita ingin menjadi hakim.
Sehingga ketika kuliah di Universitas Pasunda Bandung mengambil jurusan S1 hukum.
"Saat interaksi juga kesan saya, orangnya kukuh, idealis, disebut introvert bisa. Maka sampai berhasil cita-citanya," katanya.
Chatta menambahkan, sejak awal Eman menjadi hakim dalam sidang praperadilan, para tetangganya selalu antusias menyaksikannya di televisi.
Bahkan saat sidang gugatan hari ini, para tetangga dan keluarganya melakukan nonton bareng.
Pasalnya, ada suatu kebanggaan karena warga asli kampung menjadi hakim yang masuk televisi nasional.
"Ada kebanggan bagi warga, karena berhasil dalam karirnya. Ditambah dinilai positif dan sesuai harapan memenangkan Pegi Setiawan," katanya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.