Pilkada Jakarta 2024
Sederet Temuan Bawaslu di Proses Coklit, Ingatkan KPU DKI Agar Pilkada Jakarta Tak Semrawut
Bawaslu DKI Jakarta menemukan sejumlah temuan dalam pengawasan proses pencocokan dan penelitian (coklit) untuk Pilkada Jakarta 2024.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Bawaslu DKI Jakarta menemukan sejumlah temuan dalam pengawasan proses pencocokan dan penelitian (coklit) untuk Pilkada Jakarta 2024.
"Dalam proses tahapan coklit, seluruh jajaran Bawaslu DKI hingga tingkat panwas kelurahan melakukan pengawasan secara melekat. Kami memastikan supaya prosedur coklit dilakukan secara benar," ujar Komisioner Bawaslu DKI Jakarta, Benny Sabdo saat dikonfirmasi, Senin (15/7/2024.
Benny mengatakan, Bawaslu telah mengirimkan hasil temuannya itu kepada KPU.
Ia pun mengingatkan KPU DKI Jakarta untuk memperbaiki proses coklit agar kesemrawutan yang pernah terjadi pada Pilkada Jakarrta 2017 tak terulang.
"Saya dalam rakor KPU DKI juga sudah sampaikan bahwa kejadian Pilkada 2017, ada banyak pemilih tidak bisa nyoblos karena sengkarut proses penyusunan daftar pemilih yang tdk akurat, cenderung pake jalan pintas sehingga hal ini harus diantisipasi sejak dini," ujarnya.
Salah satu yang jadi temuan Bawaslu yakni adanya petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) yang diduga menyerahkan tugasnya ke orang lain alias menggunakan joki untuk tugas pencocokan dan penelitian (coklit) di Pilkada Jakarta 2024.
"Karena persoalan daftar pemilih ini fundamental dan hak memilih itu hak konstitusional warga.
Dalam hal ini Bawaslu DKI memastikan KPU DKI tidak boleh main-main dalam proses coklit, mesti cermat, akurat, muktahir dan komprehensif," kata Benny.
Berikut ini temuan Bawaslu DKI Jakarta dalam proses coklit yang digelar KPU DKI Jakarta.
Adapun masa pemuktahiran data pemilih berlangsung pada 24 Juni sampai 24 Juli 2024.
1. Jumlah kepala keluarga yang belum dicoklit tapi ditempel stiker:
Kecamatan Senen 40 KK, Kecamatan Mampang Prapatan 2 KK, Kecamatan Kebayoran Lama 45 KK, Kecamatan Jagakarsa 13 KK, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur 3 KK, Kecamatan Duren Sawit 13 KK.
2. Jumlah KK yang sudah dicoklit tapi tidak ditempel stiker:
Kecamatan Senen 16 KK, Kecamatan Menteng 20 KK, Kecamatan Kelapa Gading 10 KK, Kecamatan Kembangan 4 KK, Kecamatan Tebet 5 KK, Kecamatan Mampang Prapatan 18 KK, Kecamatan Kebayoran Lama 1 KK, Kecamatan Pancoran 3 KK, Kecamatan Jagakarsa 14 KK, Kecamatan Pesanggrahan 8 KK, Kecamatan Matraman 11 KK, Kecamatan Jatinegara 9 KK, Kecamatan Duren Sawit 14 KK
Dharma Pongrekun Bicara Peluangnya Maju di Pilkada Jakarta 2030, Bakal Jadi Cagub Lagi? |
![]() |
---|
Pengamat Soroti Tak Ada Keterwakilan Tokoh Betawi di Tim Transisi Pramono-Rano |
![]() |
---|
Profil Yunarto Wijaya, Pimpinan Charta Politika dan Eks Bankir yang Masuk Tim Transisi Pramono-Rano |
![]() |
---|
Kelakar Suswono Buat Pramono-Rano: Kasihan Sudah Ganti Nama Sampai Tidak Terpilih |
![]() |
---|
Profil Yustinus Prastowo, Eks Jubir Sri Mulyani Masuk Tim Transisi Pramono-Rano Bidang Keuangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.