DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

Saat Iptu Rudiana 3 Malam Menghadap Timsus Kapolri, 2 Saksi Mata Kecelakaan Vina dan Eky Bersuara

Kasus Vina yang sudah diputus pengadilan sebagai pembunuhan berencana oleh 11 pelaku pun kini diragukan, pembunuhan atau kecelakaan.

|

Ismail pun menemui Dedi Mulyadi, Selasa (6/8/2024) untuk mengungkapkan kesaksiannya.

"Saya inget Pak, anak angkat saya ada acara lamaran (saat itu)," cerita Ismail kepada Dedi Mulyadi di Channel Youtube Kang Dedi Mulyadi yang tayang pada Selasa (6/8/2024).

Delapan tahun silam, anak Ismail bernama Purnomo, hendak melamar Yeni di Desa Watubelah, Cirebon.

Sepulangnya dari rumah Yeni, sekitar pukul 22.15 WIB, Ismail bersama anaknya pulang melewati Flyover Talun, Kabupaten Cirebon.

Saat melintas di jembatan layang itu, mereka berdua melihat pengendara motor yang berboncengan dengan seorang wanita melaju secara ugal-ugalan.

lihat fotoPengacara Toni RM Minta Rudiana Tak Usah Sumpah Pocong, Cukup Rasakan Bagaimana Dipenjara Jika Terpidana Kasus Vina Tak Bersalah
Pengacara Toni RM Minta Rudiana Tak Usah Sumpah Pocong, Cukup Rasakan Bagaimana Dipenjara Jika Terpidana Kasus Vina Tak Bersalah

Ismail menduga kuat pengendara motor itu ialah Eky dan Vina.

"Jalannya berlawanan arah. Naik motornya Eky zig-zag kayak orang mabok, saya naik motor lihat," ujar pria yang kini tinggal di Bekasi itu.

"Anak saya juga bilang 'kenapa tuh pak kayak orang mabok'. Terus standing pak. Sambil teriak-teriak kayak orang gembira,"katanya lagi.

Setelah berkendara secara serampangan di jalan umum itu, Eky kehilangan kendali sehingga menabrak trotoar atau median jalan yang berada di tengah.

Usai motornya menghantam trotoar, badan Eky lalu membentur tiang listrik.

"Saya lihat motornya warna biru telor asin sama cat kuning. Helmnya putih merah," katanya.

Ismail melihat kedua korban itu tergeletak dalam kondisi tertelungkup.

Ia sangat meyakini dengan apa yang dilihatnya, bahwa Eky dan Vina tewas karena kecelakaan.

Ismail rela jauh-jauh dari Bekasi menuju rumah Dedi Mulyadi di Subang demi menceritakan kesaksiannya.

"Saya yakin enggak salah pak, saya lihat dengan mata kepala saya sendiri pak," pungkasnya sembari menangis.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved