DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

Tanggapan Jessica Wongso soal Kasus Vina Cirebon, Ada Senyum Getir soal Pembelaan Otto Hasibuan

Jessica Kumala Wongso, terpidana pembunuhan Wayan Mirna Salihin, memberikan tanggapan soal kasus Vina Cirebon.

TRIBUNJAKARTA.COM - Jessica Kumala Wongso, terpidana pembunuhan Wayan Mirna Salihin, memberikan tanggapan soal kasus Vina Cirebon.

Seperti diketahui, Kasus Vina, dalam hal ini, para terpidananya, juga dibela oleh kuasa hukum Jessica, yakni Otto Hasibuan.

Dengan perangainya yang cenderung tak banyak bicara, Jessica memberikan senyum getir.

Jessica sendiri yang divonis 20 tahun pada 2016 mendapat berbagai remisi dan akhirnya bebas bersyarat kemarin dari Rutan Pondok Bambu, Minggu (18/8/2024).

Setelah menghirup udara bebas, Jessica disambut Otto lalu menggelar konferensi pers.

Otto sebagai pembela Jessica menceritakan hubungannya yang dekat dan saling mendukung satu sama lain.

Sejak kasus "kopi sianida" itu terjadi pada 2016 dan proses hukumnya berjalan sampai 2017, Otto tetap mendampingi Jessica.

Bahkan, sampai sang klien dipenjara, Otto kerap mengunjunginya.

lihat fotoJessica Kumala Wongso, narapidana kasus kopi sianida telah dinyatakan bebas bersyarat dari penjara. Pascabebas pun, Jessica masih tenang dan mengeluarkan aura yang positif. Bagaimana tanggapan Tribunners? Komentar di bawah ya.
Jessica Kumala Wongso, narapidana kasus kopi sianida telah dinyatakan bebas bersyarat dari penjara. Pascabebas pun, Jessica masih tenang dan mengeluarkan aura yang positif.

"Saya ingin bercerita ya, pengalaman saya dengan Jessica ini, cukup panjang memang."

"Ya up and down hubungan saya dengan dia ini. Kan kita bisa datang (menjenguk) waktu dia sedih, suasananya pasti sedih juga. Bisa juga pas kita datang ke sana suasananya gembira, ya kita gembira juga," kata Otto saat konferensi pers, di Senayan Avenue, Jakarta Pusat, Minggu (19/8/2024).

Otto terkadang merasa sedih ketika Jessica menanyakan kapan bisa bebas dari jeruji besi.

Namun, Jessica pun tak rela melihat pembelanya kian larut dalam lara, ia senantiasa menghibur.

"Tapi ketika dia tanya kapan saya bebas, itulah satu hal yang tidak bisa saya jawab. Air mata kadang-kadang mau menetes juga, tapi saya tahan."

"Beruntungnya saya dengan dia ini, kalau saya dilihatnya sedih, agak tegang, dia hibur saya."

"Dia bilang, 'Om, jangan pusing, jangan begitu dong, kalau Om tegang, siapa yang bela saya'," kata Otto.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved